Masih ingat dengan tokoh Jaka Kelana? Yup, aksi kocaknya kini hadir lagi dalam novel sejarah terbaru dari Adhitya Mulya yang berjudul Bajak Laut & Mahapatih. Kalau GagasAddict sudah membaca novel sebelumnya, Bajak Laut dan Purnama Terakhir, tentunya sudah bisa membayangkan dong, bagaimana serunya novel ini?
Nah, sambil membayangkan bagaimana aksi Jaka Kelana dalam novel Bajak Laut & Mahapatih ini, enggak ada salahnya kamu ikuti juga #TanyaPenulis dengan Kang Adhitya Mulya berikut ini. Kuy!
Sayektiardiyani: Salut dengan seri ini, seri ini sungguh membuat rasa ingin tahu terhadap sejarah muncul, pengin baca lebih. Seru kalau ada banyak buku sejenis diterbitkan, jadi haus baca buku sejarah. Apakah ada seri lain yang akan terbit lagi? Tip riset dan memilah-milah fakta untuk dibuat fiksinya bagaimana, Kak?
Adhityamulya: Insya Allah akan ada cerita ke-3 dari seri #bajaklaut ini. Tip riset adalah: minimal cari 2-3 referensi untul 1 hal yang sama. Jadinya akan lebih objektif. Misalnya tentang keruntuhan Majapahit. Nah cari 3 bacaan tentang topik itu. Kita jadi tahu mana bagian yang benar-benar terjadi atau tidak.
Andhikawiji17: Kalau boleh tahu dari mana saja referensi yang dibutuhkan untuk menulis novel ini? Apakah hanya dari buku sejarah atau juga melalui karya sastra lama?
Adhityamulya: Referensinya tentu dari banyak buku-buku sejarah tentang topik terkait. Bukan dari buku sejarah edisi pelajaran sekolah, ya.
Nadaaprilia77: Dari mana Kakak terinspirasi membuat novel ini? Dan menurut Kakak, sasaran pembaca usia berapa yang kira-kira cocok untuk novel ini?
Adhityamulya: Novel ini terinspirasi dari sebuah teori tentang Mahapatih Gajah Mada. Kebanyakan referensi sejarah mengenalkan beliau dari satu sisi saja. Saya mencoba mengupas dari sisi lain.
Maskercapsul.90: Dari semua karya Kang Adit, ini yang paling mencuri perhatian saya. Saya sudah punya buku yang Bajak Laut & Purnama Terakhir. Sehabis selesai baca buku itu, terlintas di kepala saya, apa yang buat Kang Adit berani ngangkat tema sejarah yang tentu butuh riset yang lama, apalagi target pasar pembaca tak banyak yang suka sejarah? Bagaimana cara Kang Adit mengemas cerita sejarah menjadi mudah dipahami orang yang latar belakangnya non-sejarah dan dibalut komedi secara apik? Saya yang tadinya biasa ngantuk baca cerita sejarah, tapi dengan tokoh Jaka dan dayang-dayangnya jadi bisa baca sampai dua kali baca. Hahaha.
Adhityamulya: Saya akui, saya menulis novel sejarah ini dengan memahami betul bahwa mayoritas pembaca belum tentu suka. Tapi saya tetap menulisnya karena kebetulan saya memang menyukai sejarah. Saya tipe yang dapat menulis dengan baik saat saya menulis apa yang saya suka. Terkadang yang saya suka itu belum tentu yang market suka. Itu adalah pertaruhan saya dan penerbit.
Chaniagomey: Buku yang selanjutnya kapan rilis lagi, nih? Soalnya yang 2 buku Jaka Kelana ini isinya TOP MARKOTOOOOP
Adhityamulya: Insya Allah 2 tahun lagi yaaa.
Fitriyani_yeni: Saya begitu antusias untuk membaca kisah dalam novel ini karena berbeda, sementara buku bertemakan cinta yang manis sudah banyak sekali. Apa sih yang membuat Kakak ingin menulis novel dengan tema sejarah? Apakah memang pada dasarnya Kakak suka sejarah atau ada hal lain? Lalu bagaimana cara Kakak menggambarkan latar belakangnya dan adakah kesulitan dalam membentuk setiap karakter di dalamnya?
Adhityamulya: Ada alasan lain saya menulis novel ini. Generasi sebelum saya berhasil menciptakan ikon-ikon fiksi cerita rakyat seperti Pitung, Wiro Sableng, Joko Tingkir, Si Buta dan Panji Tengkorak. Masalahnya, generasi saya tidak ada yang memulainya. Saya ingin menjadi yang pertama di generasi saya yang membuat ikon cerita rakyat lagi. Dan itulah Jaka Kelana.
Santritulis_: Bagaimana sih cara Kakak menjaga alur cerita sehingga pembaca dapat selalu tertarik untuk baca terus, lagi dan lagi? Kebetulan saya sedang menulis novel komedi yang berbau misteri. Siapa tahu dengan jawaban dari Kakak, saya bisa semakin cakap meramu naskah novel saya.
Adhityamulya: Terima kasih atas pertanyannya. Izinkan saya mengoreksi Anda. Anda sebaiknya berpikir begini: menulis cerita misteri dengan bumbu komedi. Bukan sebaliknya. Misteri adalah sebuah what. Komedi adalah sebuah how.
Ameliafitri_0013: Kak, apakah novel ini terinspirasi dari kisah-kisah terdahulu seperti legenda atau dongeng atau murni imajinasi Kakak sendiri?
Adhityamulya: Ini murni kreasi fiksi saya sendiri.
Zaziizza: Apa tantangan menulis kisah sejarah menjadi sebuah novel komedi?
Adhityamulya: Tantangan menulis novel ini adalah risetnya yang harus panjang.
Ainun_loey: Di dunia kepenulisan sering sekali ketika menulis suatu cerita tiba-tiba ide yang ingin kita tuangkan itu terhenti seketika, nah di sini saya akan bertanya, bagaimana caranya untuk mengatasi writer’s block bagi penulis pemula, seperti yang kerap kali saya alami?
Adhityamulya: Coba Anda google: struktur cerita 3 babak. Dan 8 tahapan bercerita. Kuasai dulu metode ini, Insya Allah akan lancar menulis.
Nah, seru kan obrolan bersama penulis Adhitya Mulya. Bagi GagasAddict yang belum membaca karya terbaru Adhitya Mulya, segera saja dapatkan novel Bajak Laut dan Mahapatih di toko buku langgananmu atau unduh ebook-nya melalui PlayStore ya.
—
image: unsplash.com