Dahlian; Menjadi Penulis Dulu, Baru Belajar Menulis

casa-alt-2

 Bagi para penyuka novel terbitan GagasMedia, nama Dahlian atau Fidriwida mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Belasan novel telah diterbitkan baik yang bergenre humor atau roman. Novel ke-14 dari Dahlian yang berjudul Casablanca pun sudah bisa kamu nikmati sekarang. Hmm, bagaimana pengalaman Dahlian dalam dunia kepenulisan? Simak hasil wawancara GagasMedia dengan Dahlian, yuk!

casa-alt-2

Bagi para penyuka novel terbitan GagasMedia, nama Dahlian atau Fidriwida mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Belasan novel telah diterbitkan baik yang bergenre humor atau roman. Novel ke-14 dari Dahlian yang berjudul Casablanca pun sudah bisa kamu nikmati sekarang. Hmm, bagaimana pengalaman Dahlian dalam dunia kepenulisan? Simak hasil wawancara GagasMedia dengan Dahlian, yuk!

Dahlian bercerita, ia baru tertarik menulis justru setelah menerbitkan novel pertamanya yang diterbitkan GagasMedia pada tahun 2007. Saat itu ia menulis novel remaja bergenre komedi dan masih menggunakan nama Fidriwida. Sebelumnya ia hanya penikmat buku, sama sekali tidak tertarik untuk menulis. Baru setelah naskah pertama diterbitkan, Dahlian merasa kalau menulis itu cukup seru.

“Aku rasa, kalau naskah pertama aku ditolak GagasMedia, aku nggak akan pernah menulis lagi. Cukup jadi penikmat buku saja,” kenang Dahlian.

Ketika pertama kali menulis buku, Dahlian merasa kewalahan karena ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia kepenulisan. Hasilnya, banyak tata bahasa, tanda baca, dan beberapa hal lainnya yang masih berantakan. Untung saja Dahlian memiliki sahabat yang senang membaca dan menulis, jadi ia mempunyai andil besar dalam memperbaiki tulisan yang dihasilkan. Ditambah lagi, Resita—editor naskah pertamanya—juga sangat membantu dan rela membagikan ilmu. Dahlian mengatakan, “Jadi kesimpulannya, aku jadi penulis dulu baru belajar menulis.”

Untuk menemukan ide menulis, biasanya Dahlian menemukan inspirasi dari buku, film, atau berita. Tapi sama halnya dengan beberapa penulis lain, Dahlian juga masih sering kesulitan untuk mendapatkan ide. Selain ide, kendala lain yang biasa ditemui Dahlian adalah macet di tengah jalan. Meskipun ia sudah memiliki plot, tetap kesulitan untuk mengembangkannya. Solusinya, ia tinggalkan dulu naskahnya sampai otak lebih jernih sambil menemukan cara mengembangkan plot.

Sejauh ini, Dahlian sudah menulis sebanyak 14 novel. Ada 7 novel dengan nama pena Fidriwida, dan 7 lainnya dengan nama Dahlian. Salah satu novel terbarunya dengan nama Dahlian berjudul Casablanca. Novel ini bercerita tentang kebimbangan seorang wanita dalam menghadapi pernikahannya yang terburu-buru. Tentang ketidakyakinannya pada laki-laki yang akan menjadi suaminya, dan cinta pertama yang belum terlupakan.

Pengalaman seru dialami oleh Dahlian saat menulis Casablanca. Ia mengaku agak kesulitan saat meriset Kota Casablanca yang berada di Maroko. Casablanca adalah kota kecil yang belum terlalu banyak didatangi wisatawan asing. Sebagian besar wisatawan asing lebih memilih Marakesh atau Fes dibandingkan dengan Casablanca. Karena di Casablanca tidak terlalu banyak objek wisatanya dan tidak ada perayaan menarik yang bisa dilihat di kota ini. Tapi Dahlian mendapat kemudahan saat meriset kota kecil ini. Ia berujar, “Untung saja ada penulis yang punya teman orang Casablanca yang tinggal di Amerika. Lumayan banyak membantu informasi juga sih. Jujur saja, ini novel tersulit yang pernah aku kerjakan.”

Melalui buku Casablanca, Dahlian ingin menyampaikan pesan, “Untuk para cewek yang masih single, bahwa yang terpenting bukanlah seberapa cepat kamu menikah, tapi seberapa lama kamu bisa mempertahankan pernikahan itu —Vanda, Casablanca.”

Dahlian mengaku bahwa kini semua cita-citanya telah tercapai dan ia berharap semoga dunia kepenulisan semakin kreatif dan berkembang.


casablanca cover1Ingin tahu lebih banyak tentang novel terbaru karya Dahlian? Baca novel Casablanca dan ikuti kisah cinta yang unik dalam kota kecil ini.

beli

 

RACUN SANGGA