Eve Shi; Tidak Mudah Menciptakan Atmosfer Horor lewat Kata-kata

eve

Buat kamu penyuka cerita horor, sudah baca novel-novel misteri dari GagasMedia? GagasMedia telah menerbitkan novel horor seperti Aku Tahu Kamu Hantu, Lost, dan Unforgiven. Ketiga novel itu ditulis oleh Eve Shi. Penasaran bagaimana Eve menulis novel horor? Yuk, simak hasil wawancara tim GagasMedia dengan penulis buku horor ini!

eve

Buat kamu penyuka cerita horor, sudah baca novel-novel misteri dari GagasMedia? GagasMedia telah menerbitkan novel horor seperti Aku Tahu Kamu Hantu, Lost, dan Unforgiven. Ketiga novel itu ditulis oleh Eve Shi. Penasaran bagaimana Eve menulis novel horor? Yuk, simak hasil wawancara tim GagasMedia dengan penulis buku horor ini!

aku-tahu-kamu-hantu coverAwal mula Eve menulis bertema horor itu pada tahun 2012 akhir. Saat itu ia mendengar bahwa GagasMedia akan membuka lowongan untuk genre horor di tahun 2013. Kebetulan horor itu adalah salah satu genre favorit Eve. Novel horor pertama yang ditulis Eve adalah Aku Tahu Kamu Hantu (ATKH). Karena itu debut pertamanya, ia berpikir apakah ceritanya akan seram atau tidak. Ternyata sebagian orang berpendapat bahwa novel ATKH lebih mirip novel thriller. Meski begitu, ia senang sekali selama karyanya bisa diterima pembaca.

Setelah ATKH, Eve diusulkan untuk membuat tema haunted place oleh Christian Simamora, editor fiksi GagasMedia saat itu. Akhirnya ia menulis novel Lost sesuai dengan tema yang diusulkan. Pada outline Lost, ternyata tokoh Julian sama sekali tidak ada. Tokoh itu muncul begitu saja saat Eve menulis draf naskah. Awalnya ia sempat bingung, lalu akhirnya ia menemukan cara untuk menyatukan tokoh ini ke dalam plot. Di dalam novel Lost, Eve menggunakan apartemen sebagai latar cerita.

lost“Saya pilih apartemen sebab, seperti hotel, apartemen adalah tempat banyak orang datang dan pergi, dan mereka pasti meninggalkan banyak cerita,” jelas Eve.

Kemudian Eve menulis novel horor selanjutnya yang berjudul Unforgiven. Ide novel ini berangkat dari gagasan awal yaitu keluarga yang ketenangannya terganggu oleh rahasia masa lalu.

Eve mengatakan bahwa sebelum lahirnya ATKH, menulis horor merupakan tantangan untuk dirinya. Ia pun menambahkan, “menciptakan atmosfer horor cuma lewat kata-kata enggak gampang, dan sekarang pun saya masih belajar triknya. Makanya, saya sangat berterima kasih pada semua teman yang menyumbangkan ide dan referensi.”

Tentu saja tidak mudah untuk menemukan ide horor. Terlebih Eve mengaku tidak pernah mendapat “kejailan” ketika menulis. Ia juga mengatakan bahwa di ketiga buku ini, tidak ada yang merupakan kisah nyata. Jadi murni fiksi dan ide Eve sendiri. Supaya mudah mendapatkan ide dan juga feel-nya, ia memiliki cara khusus.

“Biasanya saya ambil trope yang sudah umum (kemampuan mengindra makhluk halus, rumah atau apartemen dengan sejarah kelam). Ibarat masakan, trope itu saya olah dengan cara sendiri dan tambahkan bumbu-bumbu sesuai selera. Satu ide sederhana bisa berkembang ke arah tidak terduga. Di situlah asyiknya menulis!” ujar perempuan penyuka teh ini.

unforgivenEve berharap agar ketiga novel horornya ini bisa diterima banyak orang. Selain itu ia juga mengatakan bahwa ia sedang mengerjakan buku trilogi bertema paranormal dengan kadar horor yang sedikit, dan ada unsur romance dan detektif. Wah sepertinya menarik ya. Semoga trilogi ini cepat selesai dan tentu saja, tetap bisa diterima oleh semua orang.

Tak lupa Eve Shi berpesan kepada pembaca yang ingin membeli buku-bukunya.

“Hampir semua penulis ingin tahu komentar pembaca atas karyanya, jadi jangan segan berkomentar lewat Twitter, e-mail, atau review. Ke depannya dukung saya terus ya, supaya bisa terus berkarya,” tutup Eve Shi.

Penasaran dengan ketiga novel karya Eve Shi? Tuntaskan rasa penasaranmu dengan membaca Aku Tahu Kamu Hantu, Lost, dan Unforgiven & nikmati ketegangan di setiap lembarnya.

RACUN SANGGA