Ketika Tarzan Datang ke Kota
Percaya nggak kalo Tarzan itu ada lho?! Yap, cerita tentang manusia yang diasuh oleh hewan di pedalaman hutan ini emang masih ada sekarang. Buktinya, ia berpetualang di Jakarta.
Cerita itu bermula saat Ratna—cewek metropolis nan cantik dan anak seorang peneliti terkenal bernama Barkah—disekap di sebuah gua oleh mantan pacarnya, Arde dan kedua ajudannya, Kutil dan Tumpal. Saat itu, Ratna sedang ikut ayahnya dan Tiga—asisten sang ayah—ke sebuah hutan untuk mencari daun tapak monyet.
Saat Ratna tersadar, Ratna mendengar suara aneh dan bau yang benar-benar tidak enak untuk dihirup dari dalam goa. Di sanalah Ratna menemukan sesosok mahluk, yang belakangan diketahui bernama Tarzan, sedang tidur ditemani oleh seekor harimau. Sayangnya, saat sedang asyik mengamati Tarzan, Ratna terjatuh dan ternyata harimau yang tadinya tertidur telah ada di hadapannya.
Hal itu membuat pula yang membuat Tarzan bangun dari tidurnya. Dengan bahasa yang terbata-bata dan nggak jelas maksudnya, mereka akhirnya mampu berkomunikasi. Beberapa hari tinggal bersama Tarzan, Ratna merasa senang. Padahal, di kota sang ayah sangat mengkhawatirkannya.
Merasa sudah lebih baik, akhirnya Ratna memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Tentunya, dengan ditemani Tarzan. Dengan menunggangi kuda, mereka pun sampai di ibukota Jakarta. Tarzan merasa sangat aneh berada di sini. Bahkan, ia menyaksikan banyak kejadian menyedihkan yang berhubungan dengan ‘sodara-sodaranya’ di hutan.
Masyarakat dengan santainya menyantap ikan, ayam, kambing, dan sebagainya. Di butik, Tarzan melihat zebra dijadikan baju. Semua itu membuat Tarzan sedih dan nggak abis pikir dengan kelakuan manusia. Tapi, Tarzan harus rela menjalankan semua itu demi Ratna yang masih menjadi incaran Arde, Si Mata Hitam.
Kira-kira, sanggupkah Tarzan menyelamatkan Ratna dari tangan Arde? Atau, Tarzan justru lebih memilih menjadi ‘orang baru’? Temukan jawabannya dalam novel adaptasi terbaru GagasMedia yang berjudul Tarzan ke Kota karya Moammar Emka.
Cerita tarzan memang sudah ada sejak kita masih kecil. Seorang anak yang dulunya diasuh oleh seekor monyet di sebuah hutan belantara. Pada akhirnya, mereka bisa saling berkomunikasi meski dengan tata bahasa yang berbeda. Nah, di novel ini, kamu bisa merasakan seru dan lucunya berpetualang bersama Tarzan di kota metropolitan. Alur ceritanya, memang nggak jauh beda dengan cerita tarzan-tarzan lainnya. Yang membedakan adalah bahasa yang digunakan tarzan.
Profil penulis:
Cowok berkacamata yang populer lewat buku Jakarta Undercover (1, 2, & 3) ini sedang mempersiapkan dua buku barunya, Tumpang Tindih [KoloR-in-3/Some City] dan Jakarta Xplorer [entertainment guide] yang akan dirilis pada akhir 2008. Selain itu, dia sibuk memproduksi sejumlah film lewat bendera Lolipop Pictures, di antaranya Tarzan ke Kota, Kebelet Kawin, Babi Ngesot, Horny [Horor Nih Yee…!], Sedang-Sedang Syur, Kolor4Lov3 [Datang Dengan Cinta, Pulang Dengan Kolor], Malu Bertanya Nyasar di Ranjang, Belilah Aku Jadi Pacarmu, dan Full-Body-Contract.