Mengenang Sosok Denny Sakrie

denny sakrie

Bagi para penikmat musik Indonesia, pasti sudah tak asing lagi dengan nama Denny Sakrie. Ya, pria ini adalah salah satu pengamat musik legendaris di Indonesia. Kepulangannya pada Januari lalu menyisakan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia.

denny sakrieSumber: tempo.co

Bagi para penikmat musik Indonesia, pasti sudah tak asing lagi dengan nama Denny Sakrie. Ya, pria ini adalah salah satu pengamat musik legendaris di Indonesia. Kepulangannya pada Januari lalu menyisakan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia.

Denny Sakrie lahir di Ambon, 14 Juli 1963 dan memiliki nama asli Hamdhan Syukrie. Ia mengawali kariernya sebagai penulis artikel musik sejak duduk di bangku SMP. Tulisan-tulisannya juga muncul di berbagai media, seperti Mode, Gadis, Hai, Vista, Suara Pembaruan, Republika, dan Sinar Harapan. Ia juga menjadi kontibutor tetap untuk majalah Tempo, KOMPAS, dan juga majalah Rolling Stone Indonesia.

Tidak hanya menjadi penulis, ia juga memiliki karier sebagai penyiar radio. Awalnya ia bergabung di Radio Madama Makassar sebagai music director dan penyiar. Mulai dari situ, ia menjadi penyiar di berbagai radio seperti Radio Suara Irama Indah, FeMale Radio, Prambors Radio Group, M97 FM, Woman Radio, Delta FM, hingga memiliki program harian “Marketeers Mix with Denny Sakrie” di Marketeers Radio.

Denny Sakrie juga pernah menjadi juri di beberapa kompetisi musik seperti Lomba Cipta Lagu Remaja, Tawuran Musik Levi’s, Dewan Juri Kategorisasi AMI, Java Jazz International Festival Award, Jazz Goes to Campus Awarding, sampai Lomba Cipta Lagu BNI’46. Semua pengalaman menjadi juri tersebut dimulai dari tahun 1996 hingga 2009.

GagasMedia akan menerbitkan buku 100 Tahun Musik Indonesia karya Denny Sakrie. Buku ini merangkum sejarah panjang musik Indonesia. Perjalanan musik keroncong, dangdut, soundtrack film, rock and roll, folk, indie, jazz, hingga musik panggung. Bahkan, buku ini pun menampilkan para musisi besar yang mewarnai jantung musik Indonesia seperti Gesang, Bing Slamet, Idris Sardi, Benyamin Sueb, Rhoma Irama, Achmad Albar, Jack Lesmana, Tony Koeswoyo, Iwan Fals, Chrisye, hingga Slank. Ada pula pembahasan tentang label-label rekaman di Indonesia, hingga lomba cipta musik dan menyanyi yang turut merangsang tumbuhnya seniman musik di Indonesia.

Buku ini akan perdana hadir pada 8 Maret 2015 di Java Jazz. So, stay alert, GagasAddict!

Logo-JJF2015

 

RACUN SANGGA