Minggu Seru bersama Radith & Dio
Riuh ramai seketika terdengar ketika Pra dari GoodReads Indonesia menghadirkan Raditya Dika dan Dio Rudiman di Festival Pembaca Indonesia 2010, Minggu (05/12). Kehadiran Radith dan Dio di Plaza Area, GOR Soemantri Brodjonegoro/Pasar Festival, Kuningan, Jakarta ini untuk membagi kisah seru di balik pembuatan Komik KambingJantan 2.
Tepat pukul 16.00 WIB, panggung utama Festival Pembaca Indonesia disesakkan oleh mereka yang ingin menyaksikan duo cowok kocak ini. Satu bab dari Komik KambingJantan 2 pun berpindah tangan ke masing-masing pengunjung yang datang.
Pada kesempatan itu, Radith bercerita mengenai proses kreatif di balik pekerjaannya sebagai penulis novel dan penulis naskah komik. Menurutnya kedua jenis tulisan yang dia tulis itu memang memiliki proses kreativitas yang berbeda.
Sebagai penulis novel, ia cenderung menulis untuk dirinya sendiri. Sedangkan sebagai penulis naskah komik tidak bisa sebebas penulis novel. “Saat menulis novel, gue lebih bebas menjadi diri gue. Gue bisa menulis apa yang gue mau. Dan saat menulis naskah komik, gue harus juga berusaha memvisualisasikan tulisan gue dengan gambar yang Dio kerjakan,” katanya.
Tidak hanya Radith yang asyik bercerita tentang komik keduanya ini. Dio pun tidak kalah serunya. Awalnya, Dio berbagi cerita tentang asal mula bertemu Radith hingga akhirnya ‘lahir’ Komik KambingJantan 1.
Canda segar mewarnai panggung utama yang semakin sore semakin disesakkan oleh pengunjung. Begitu pun dengan antusiasme pengunjung yang ingin bertanya kepada kedua cowok ini. Seperti saat salah seorang pengunjung yang mempertanyakan apakah Radith dan Dio sering berantem saat mengerjakan Komik KambingJantan 2.
Sambil bercanda, Radith pun menjawab, “Kalau mau lihat luka tusuk di perut gue, sih.” Sontak, jawaban ngaco itu membuat semua yang ada di panggung itu tertawa. Setelah itu, Radith mengakui yang sebenarnya. Kata cowok yang pernah dekat dengan Sherina ini mereka tidak pernah bertengkar tentang masalah komik garapan mereka. “Iya, kok gue baru sadar juga ya?!” kata Radith.
Tidak hanya itu, pengunjung lainnya juga bertanya apakah Radith merasa tersaingi oleh Dio. Lagi-lagi Radith menjawab dengan jawaban yang membuat pengunjung tertawa. “Sekarang aja gue udah merasa banget,” katanya. “Kalau mereka yang senior aja mau membantu gue yang junior, kenapa nggak dengan gue? Kan ujung-ujungnya bakal kembali lagi ke gue.”
Pukul 17.00 WIB acara pun harus diakhiri. Radith dan Dio mengakhiri ngobrol sore mereka dengan acara book signing dan foto bersama penggemarnya.
Indonesian Readers’ Festival
Bersamaan dengan ngobrol sore bareng Raditya Dika dan Dio Rudiman ini, GoodReads Indonesia juga menggelar acara Anugerah Pembaca Indonesia. Beberapa judul buku dari berbagai penerbit masuk ke dalam nominasi Indonesia Readers’ Festival.
Begitu pun dengan beberapa judul buku GagasMedia, yaitu I Can(not) Hear dan Refrain. I Can(not) Hear yang ditulis oleh Feby Indirani dan San C. Wirakusuma masuk ke dalam Kategori Non Fiksi API 2010 dan Kategori Sampul Buku Non-Fiksi API 2010. Sedangkan Refrain yang ditulis oleh Winna Efendi masuk ke dalam Kategori Sampul Buku Fiksi API 2010.
Setelah melalui seleksi panjang, Anugerah Pembaca Indonesia menobatkan I Can(not) Hear sebagai pemenang kategori Penulis Nonfiksi Terbaik.