Makassar International Writers Festival 2017 yang berlangsung dari 17–20 Mei 2017 menjadi salah satu ajang bergengsi di dunia literasi. Kehadiran para insan perbukuan di Kota Makassar menjadi daya tarik tersendiri bagi semua kalangan dunia membaca.
Salah satu penulis yang turut ambil bagian dari event akbar ini adalah Khrisna Pabichara, penulis Cinta yang Diacuhkan. Khrisna yang memang sudah cukup lama bergelut di dunia literasi, mengisi beberapa acara yang diadakan di MIWF2017.
Di hari pertama MIWF2017, Khrisna mengajak para pengunjung untuk mendengarkan puisi-puisi yang ia bawakan dengan penuh penghayatan dalam program spesial berjuluk A Cup of Poetry. Selain Khrisna, ada juga Alfian Dippahatang yang ikut serta meramaikan program tersebut.
Program ini tidak hanya melibatkan para pembuat puisi, tetapi juga pengunjung untuk turut membawakan puisi.
Setelah mengikuti program A Cup of Poetry, Khrisna juga ikut ambil bagian dalam program Singing Your Poetry” pada Kamis, 18 Mei 2017 sebagai moderator. Program ini pun tidak kalah menarik dari program lainnya.
Pasalnya, di program ini para pengunjung bisa ‘mencuri’ ilmu dan pengalaman dari Sapardi Djoko Damono, Ananda Sukarlan, dan Poemuse dalam hal puisi, musik, dan seni.
Book launch: Cinta yang Diacuhkan
Selain menjadi pembicara dan moderator, Khrisna Pabichara juga berkesempatan merilis buku terbarunya yang berjudul Cinta yang Diacuhkan. Acara ini dibuka dengan pertunjukan musikalisasi puisi oleh Khrisna dan anggota SMKI Makassar.
“Buku ini adalah percikan pengalaman batin saya dan teman saya. Di sini banyak curhatan teman saya dan di buku ini saya mempersembahkan ilmu saya kepada wanita yang saya sayangi,” begitu ungkap Khrisna seperti dikutip dari laman makassarwriters.com.
Berbeda dari novel pada umumnya, dalam Cinta yang Diacuhkan tidak ada dialog. Menurut Khrisna, buku ini bisa menjadi teman kamu berdialog dengan diri sendiri.
Lebih lanjut Khrisna mengungkapkan, “Cinta yang Diacuhkan itu adalah tentang cinta yang tak ada habisnya karena cinta adalah ejaan yang disempurnakan lewat tindakan”.
Intinya, bagaimana seseorang mencintai dengan ketulusan, tanpa pamrih, dan dengan utuh.
Setelah Khrisna menjelaskan sekelumit tentang buku Cinta yang Diacuhkan, para pengunjung pun tidak mau ketinggalan untuk melontarkan pertanyaan. Komunikasi dua arah pun berlangsung dengan meriah.
sumber: makassarwriters.com/membaca-sambil-belajar-dari-novel-cinta-yang-diacuhkan