Nama Valiant Budi sebagai penulis memang sudah tidak asing lagi. Joker, Bintang Bunting, hingga Kedai 1001 Mimpi adalah beberapa karya Vabyo—sapaan akrab Valiant—yang begitu menarik untuk dibaca. Tidak hanya itu, ia pun termasuk salah seorang penulis yang aktif mengungkapkan pendapatnya di media sosial.
Nah, di Makassar International Writers Festival 2017 lalu, Vabyo menjadi salah satu penulis yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Salah satu acara yang diikuti Vabyo adalah Sharing our life: What is the limit? bersama Adhitya Mulya, Bondan Winarno, dan Hasanuddin Abdurakhman.
Acara yang digelar pada 19 Mei 2017, pukul 15.00 WITA di Museum I Lagaligo ini secara umum membahas tentang kebiasaan para pembicara dalam memanfaatkan akun media sosial yang mereka miliki.
Vabyo sendiri mengawali kegiatan menulisnya di media sosial melalui Twitter dan Facebook.
“Saya mempunyai love-hate relationship dengan media sosial,” kata Vabyo. “Saya sempat mengunci media sosial karena teror yang saya terima,” tambahnya.
Yup, media sosial memang seperti pedang bermata dua. Postingan yang kita sampaikan—tentunya dengan maksud yang baik—belum tentu ditanggapi secara baik oleh para pembacanya. Apalagi jika berkaitan dengan kritik atau pengalaman pribadi yang kurang mengenakkan bagi si pemilik akun.
Meski memiliki ikatan yang “berwarna”, kini Vabyo sudah mulai membuka dirinya untuk kembali memanfaatkan media sosial yang ia miliki.
“Sekarang saya sudah berdamai dengan semua itu dan mulai membagi banyak cerita di media sosial kembali karena ingin dekat dengan pembaca,” ucap Vabyo.
Ya, pada akhirnya, para pengguna media sosial jugalah yang bisa menentukan batasan masing-masing dalam menggunakan media sosial. Dan, pastinya, para pengguna juga mengetahui risiko apa yang akan dihadapi ketika mereka memutuskan untuk memanfaatkan media sosial.
Exploring & Writing Indonesia bersama Vabyo
Sehari sebelum menjadi pembicara di Sharing our life: What is the limit?, tepatnya 18 Mei 2017, Vabyo juga menjadi pembicara dalam acara Indonesia Program: Exploring & Writing Indonesia bersama Derek Pugh, seorang penulis Australia yang meraih penghargaan di genre sejarah dan penulisan perjalanan.
Yup, selain dikenal sebagai penulis novel, Vabyo juga aktif menulis perjalanan, lho. Dalam acara ini, baik Vabyo maupun Derek membahas serunya pengalaman masing-masing saat menulis perjalanan. Acara ini pun berlangsung seru dan asyik.
Nah, kamu sendiri bagaimana? Tertarik untuk menjadi penulis juga?