Ai, Refrain, Remember When, Unbelievable, Unforgettable, dan Happily Ever After adalah beberapa judul novel yang ditulis oleh Winna Efendi. Penulis yang cukup produktif ini bahkan telah “melahirkan” novel terbarunya, Girl Meets Boy. Dari banyaknya karya yang Winna bikin, sebenarnya banyak hal, lho, yang bisa kita tanyakan kepadanya. Yuk, GagasAddict, kita ikuti obrolan bersama Winna.
@DessyUbayours: Saat memilih nama tokoh apa ada pertimbangan khusus? Seperti nama Rae, Ava, dan Kai di buku baru Kakak, Girl Meets Boy?
Nggak ada, lebih ke kecocokan nama untuk karakter dan personality di baliknya. Sering kali, nama-nama tersebut muncul dengan sendirinya bersama inspirasi karakter.
@Ameee93: Bagaimana caranya agar tulisan kita itu punya “feel” yang bisa nyampe ke pembaca?
Dengan menulis dengan hati, dan menampilkan emosi yang tepat serta konflik yang realistis dalam cerita kita.
@Iyou__: Bagaimana cara memperkuat setiap karakter sehingga pembaca punya kesannya sendiri untuk tiap tokoh?
Dengan memberikan keunikan tersendiri seperti kebiasaan khusus, gestur, dan memberikan identitas kepada mereka. Karakter perlu konsisten, begitu juga dialog, bahasa tubuh, dan respons mereka terhadap konflik.
@Faradinelis: Sebagai penulis pemula, apa yang harus diperhatikan dalam menulis agar alurnya jelas dan dimengerti pembaca?
Self-editing. Saat selesai menulis, ada baiknya kita membaca ulang dan melakukan revisi pribadi terhadap karya, memastikan alurnya pas, konfliknya segar dan tak bertele-tele, karakter konsisten, bahasa enak dibaca, dan sebagainya. Bisa juga kita meminta saran dari first readers berupa teman-teman yang bisa memberikan kritik konstruktif.
@Wahyuputri_K: Pernah nggak, jalan cerita yang Kakak buat, menyimpang dari ide awal?
Sering banget. Biasanya, karakter justru akan ‘membawa’ kita ke tempat-tempat yang berbeda dari yang kita niatkan di awal, and it’s a nice surprise.
@dust_pain: ketika lagi nulis novel dengan ide X, eh tiba-tiba ada novel terbit dengan ide yang sama. Mau lanjut nulis/berhenti?
Menurut saya pada dasarnya tidak ada novel yang persis sama dan masing-masing tentunya memiliki karakter serta kelebihan dan kekurangan tersendiri. Selama kita dapat mengembangkan ide milik kita dengan maksimal, maka ide serupa pada buku lain tidak akan memengaruhi karya 🙂
@IamKIKY: Kenapa memilih penerbit @GagasMedia untuk menerbitkan novel Kakak?
Karena penerbit Gagas Media sudah seperti keluarga yang berkembang bersama sejak novel pertama saya diterbitkan oleh mereka.
@UgegEja: Biasanya, Kak Winna bikin satu buah novel berapa lama, sih?
Biasanya sekitar tiga sampai enam bulan.
@RiniCipta: Pernah kepikiran untuk nulis genre selain romance?
Saat ini sedang memantapkan plot dan karakter untuk novel bergenre lain, namun belum lengkap. Semoga suatu hari nanti keinginan merambah ke genre lain dapat terpenuhi.
@indri77_sk: Sebagai penulis, bagaimana menyikapi orang yang lebih suka nonton daripada baca buku?
Each to their own 🙂 setiap orang punya hobi dan selera yang berbeda.