Kehadiran Ara Tiara Rismala di dunia literasi melalui buku Tersesat dan Menemukan memang menjadi warna tersendiri. Tersesat dan Menemukan merupakan buku perdana Ara yang berisi kumpulan cerita tentang cinta, perjuangan mencari dan menemukan sesuatu yang hilang, serta tentang kehidupan.
“Tentang Kedatanganmu” menjadi cerita pertama yang akan kamu temukan saat mulai membaca buku ini.
“Entah sudah berapa kali aku berkata waktu berjalan terlalu cepat, tapi tetap tak pernah bisa bersabar menunggu hari kedatanganmu. Hari kita bertemu kembali. Hari kita membagi cerita yang selama ini sengaja disimpan untuk diceritakan saat kita saling bertatap muka dengan alasan yang sama”.
Itulah sepenggal kalimat yang Ara tuliskan dalam buku ini. Seolah tak sabar untuk menantikan kedatangannya, Ara mengajak kita turut berdebar menunggu saat itu tiba.
Selain “Tentang Kedatanganmu”, ada juga cerita Ara tentang kehilangan yang ia rangkai dalam cerita “Mentari Pukul Sembilan”.
“Ingatkah kau? Saat temaram lampu kota menjadi cahaya paling romantis untuk kita berdua. Kita habiskan malam itu dengan banyak mengeja cerita sambil berusaha menutupi letup yang bernama entah apa di dada.
Rasanya baru kemarin kita saling berpelukan, tapi bayang punggungmu sudah dipatahkan mentari pukul sembilan. Menyisakan luka paling menganga di dalam ingatan”.
Dalam cerita tersebut, kehilangan terasa begitu menyiksa. Kenangan tentang masa lalu yang kerap kali muncul dalam ingatan menjadi hal paling menyakitkan bagi siapa pun yang mengalaminya. Bisa jadi, kamu salah satunya.
Dan di akhir ceritanya, Ara juga menuliskan tentang pengharapan kepada seseorang yang baru bagi masa lalunya. Pengharapan yang penuh kegetiran di dalamnya.
“O perempuan, kau mungkin merasa menang. Namun, dengan sangat menyesal, perlu kuingatkan bahwa sebelum bertemu denganmu, dia begitu jatuh cinta padaku. Aku pernah menjadi satu-satunya tujuan hidupnya selama lebih dari seribu hari. Saat dia mendekap dan membelaimu, dia akan mengingat wangi tubuhku. Saat dia mengecup bibirmu, dia akan mengingat hangat embusan napasku. Saat dia membelai lelapmu, dia akan mengingat wajah lelahku. Namun, sayang, kau tak akan tahu. Kau tak akan pernah tahu apa yang ada di pikirannya saat bersamamu. Semoga bukan aku, seperti yang kau takutkan. Namun, aku, kau, dan dia tahu betul bagaimana cerita ini akan berakhir, bukan? Jadi, semoga kau beruntung menggantikanku di dalam pikiran, hati, dan jiwanya”.
——-
Tersesat dan Menemukan karya Ara Tiara Rismala sudah bisa kamu dapatkan di toko buku terdekat. Atau unduh ebook-nya melalui Play Store.