The Scent of Sake
Terlahir sebagai satu-satunya perempuan dan penerus dari keluarga Omura—salah satu keluarga pembuat sake terbesar di Jepang—adalah sebuah kontradiksi bagi Rie. Di satu sisi, ia harus siap menjadi penanggung keberlangsungan generasi keluarga, di sisi lain ada batas-batas yang tidak boleh ia langkahi.
Terlahir sebagai satu-satunya perempuan dan penerus dari keluarga Omura—salah satu keluarga pembuat sake terbesar di Jepang—adalah sebuah kontradiksi bagi Rie. Di satu sisi, ia harus siap menjadi penanggung keberlangsungan generasi keluarga, di sisi lain ada batas-batas yang tidak boleh ia langkahi.
Hana, ibunda Rie, selalu mengatakan bahwa sebagai perempuan Jepang ia harus siap “membunuh dirinya sendiri”. Namun, Rie tidak semudah itu menerimanya. Dengan sedikit strategi, Rie mencoba untuk menjalankan bisnis sake itu dengan ide-ide briliannya.
Keinginan Rie untuk turun langsung mengurus bisnis keluarga semakin kuat ketika ia melihat Jihei—suami pilihan keluarganya—tidak lebih dari sekadar pemabuk yang tidak memiliki naluri bisnis. Bahkan, ia memaksa Rie mengasuh anak-anak dari geisha yang dihamilinya.
Tekanan yang dialami Rie tidak hanya datang dari perilaku suami dan keluarganya, tetapi juga dari sistem budaya Jepang. Sanggupkah Rie melalui segala himpitan yang menghalangi geraknya untuk membuat sake keluarga Omura menjadi nomor satu dan meraih kebahagiaannya sendiri?
*****
The Scent of Sake merupakan sebuah karya epik dari Joyce Lebra tentang bagaimana seorang perempuan bertahan dari apa pun yang mendominasinya. Novel yang diterbitkan di Indonesia oleh GagasMedia ini begitu sarat akan perjuangan, baik untuk mempertahankan keberlangsungan keluarga maupun untuk secuil kebahagiaan. Membacanya tidak hanya membuatmu kagum, tapi juga haru dan sesak karenanya. Buku ini juga menyadarkanmu, bahwa terkadang pundak seorang perempuan bisa menjadi jauh lebih kuat saat menahan beban yang diletakkan di atasnya.