Widyawati Oktavia: Saat yang Tepat Mengakhiri STPC

monte-head

Pernah mendengar istilah STPC pada beberapa novel GagasMedia? Yup, STPC adalah singkatan dari Setiap Tempat Punya Cerita, sebuah serial novel mengenai traveling yang dibalut dengan kisah cinta, petualangan, dan pencarian. STPC ini tidak hanya diterbitkan oleh GagasMedia, tetapi juga oleh Bukune. Ingin tahu lebih banyak mengenai STPC? Yuk, simak hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana GagasMedia, Widyawati Oktavia, berikut ini.

monte-head

Pernah mendengar istilah STPC pada beberapa novel GagasMedia? Yup, STPC adalah singkatan dari Setiap Tempat Punya Cerita, sebuah serial novel mengenai traveling yang dibalut dengan kisah cinta, petualangan, dan pencarian. STPC ini tidak hanya diterbitkan oleh GagasMedia, tetapi juga oleh Bukune. Ingin tahu lebih banyak mengenai STPC? Yuk, simak hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana GagasMedia, Widyawati Oktavia, berikut ini.

Awalnya ide membuat STPC diajukan oleh Windy Ariestanty kepada GagasMedia dan Bukune. Kedua penerbit ini pun berbagi negara-negara yang akan diangkat, lalu mengonsep ciri khas penerbit masing-masing. Hal ini termasuk penulis, isi cerita, tampilan isi, desain cover, dan sebagainya. Setelah hal tersebut ada, Bukune dan GagasMedia duduk bersama untuk sharing dan brainstroming agar konsep yang diberikan kepada pembaca lebih maksimal dan ada ciri “pembeda” di antara kedua penerbit.

Ketika proyek ini sedang digarap, Widyawati masih menjadi kepala desk fiksi Bukune. Ia menggarap STPC di Bukune, sementara di GagasMedia digarap oleh Christian Simamora yang saat itu masih menjadi kepala desk fiksi GagasMedia.

Ada sembilan judul novel yang masuk ke dalam seri STPC. Semuanya terbagi dalam dua season. Season pertama berisi novel Paris: Aline karya Prisca Primasari, Roma: Con Amore karya Robin Wijaya, Bangkok: The Journal karya Moemoe Rizal, Melbourne: Rewind karya Winna Efendi, London: Angel karya Windry Ramadhina dan Tokyo: Falling karya Sefryana Khairil. Sedangkan untuk season kedua ada novel Athena: Eureka karya Erlin Natawiria, Casablanca: Forget Me Not karya Dahlian, dan Monte Carlo: Skenario karya Arumi E.

Benang merah serial ini ada di tema cerita serta konsep cover dan tampilan isi. Serial STPC GagasMedia dahulu dikonsep oleh Christian Simamora dengan mengetengahkan kota-kota besar dan konsep klasik. Isi disesuaikan dengan konsep cover yang bergaya Eropa klasik. Judul langsung memakai nama tempat yang diceritakan dan tagline satu kata yang mewakili cerita. Selain itu, ada juga bonus kartu pos cantik yang mewakili setiap cerita. Widyawati, atau biasa dipanggil Iwied, menjelaskan perbedaan STPC season satu dengan dua, “Untuk kota-kota di STPC season pertama, Chris terinspirasi dari kotak sepatu, yang biasanya ada tulisan ‘London-Paris-Tokyo-dan seterusnya’. Dalam STPC season dua, kota-kota yang ditampilkan merupakan kota-kota eksotis.”

Konsep besar STPC ini dibuat oleh editor dan dikirimkan ke penulis. Penulis mengembangkan sendiri cerita yang ia angkat berdasarkan konsep besar itu. Lalu, para penulis ini mengirimkan outline ke redaksi, juga ke semua penulis yang ikut proyek ini untuk menghindari kesamaan cerita. Waktu penulisan dibagi berdasarkan urutan cerita yang akan terbit. Untungnya STPC ini dikonsep dengan matang dan promosi yang baik, jadi tidak ada kendala yang berarti selama serial ini berlangsung.

Seri terakhir dari STPC ini berjudul Monte Carlo: Skenario karya Arumi E. Bercerita tentang Kiara Almira, yang ingin menjauh dari seremoni membosankan pekerjaannya di Cannes, nekat membeli tiket kereta menuju Kota Nice. Seorang lelaki asing yang dijumpainya di kereta membawanya ke Monte Carlo, menjelajah tiap sudut Old Town yang memukau. Kala Kiara ingin mengenalnya lebih dekat, lelaki itu menghilang di tengah senja di Kafe Le Portrait, menyisakan rasa penasaran yang tak bisa dihapusnya.

STPC sudah berjalan setahun lebih dan telah memberi warna untuk novel-novel yang ada. Sudah saatnya STPC ditutup dan digantikan oleh seri lain yang tak kalah menarik seperti SCHOOL: Seven Complicated Hours of Our Life, & seri mendatang seperti Time Travelers, L.O.V.E. Cycles, dan Indonesiana yang akan hadir di bulan Agustus atau September.

“Selalu ada saat yang tepat untuk mengakhiri sesuatu, bukan? Nah, kami rasa, dengan terbitnya Monte Carlo, inilah saat yang tepat untuk menutup STPC. GagasMedia berharap selalu bisa memberikan sesuatu yang baru untuk pembaca. Setelah STPC, akan banyak hal baru lagi yang dipersiapkan untuk GagasAddict tercinta,” ujar Iwied.

Iwied berharap semoga pembaca suka dengan hal-hal baru yang disajikan GagasMedia. Ia menambahkan, “Semoga potensi penulis muda semakin tergali. Juga, semoga dengan adanya serial-serial baru ini dapat mewarnai novel-novel Indonesia.”


 

monte-carlo coverPenasaran seperti apa seri STPC? Nikmati novel terakhir dari seri STPC yang berjudul Monte Carlo: Skenario karya Arumi E. Jangan ragu untuk “traveling” sambil merasakan cerita cinta yang unik dan tidak biasa, karena Setiap Tempat Punya Cerita.

beli

RACUN SANGGA