Salah satu acara yang digelar dalam Makassar International Writers Festival 2017 adalah Writing the Tradition. Acara yang berlangsung pada Jumat, 19 Mei 2017, pukul 14.00 WITA ini menampilkan Faisal Oddang sebagai pembicara bersama Erni Aladjai, Shida Bazyar, dan Alfian Dippahatang.
Pada kesempatan ini, para penulis menceritakan pengalaman mereka saat menuliskan tradisi yang berada di sekitar mereka ke dalam sebuah karya dan bagaimana proses kreatifnya. Seperti kita ketahui, tidak mudah untuk memasukkan sebuah tradisi ke dalam karya tulis. Pastinya, dibutuhkan riset mendalam agar tradisi tersebut tidak melenceng dari yang sebenarnya.
Nah, Faisal Oddang—penulis Pertanyaan kepada Kenangan—adalah salah satu penulis yang selalu memasukkan unsur tradisi ke dalam karya-karyanya.
“Tradisi diciptakan manusia, dan manusia juga diciptakan tradisi. Meski tradisi itu bisa berubah, tradisi mempunyai akar yang sama. Kita adalah tradisi yang tersusun dari tradisi lama,” begitu kata Faisal Oddang.
Lebih lanjut, pria asli Sulawesi Selatan ini mengatakan, “Saya suka membaca segala sesuatu tentang tradisi, lalu menarik hubungannya dengan keadaan sekitar saat ini”.
Yup, Indonesia memang kaya akan tradisi. Untuk itu, tidak ada salahnya jika kita memasukkan unsur tradisi tersebut dalam karya-karya kita.
“Jangan takut kehabisan tema yang menarik dalam menulis. Kita punya banyak tradisi yang cuma ada di Indonesia,” begitu ungkap pria kelahiran 18 September 1993 ini.
Tidak hanya itu, menurut Faisal, kebanyakan karya sastra yang menang kompetisi karena memasukkan unsur keaslian daerahnya ke dalam tulisan.
Hal ini juga yang dialami Faisal. Saat masih duduk di bangku SMA, ia menjadi penerima beasiswa menulis bertema “Sahabat dari Jauh” pada Makassar International Writers Festival 2012. (Goodreads.com).
Tentunya, banyak hal yang pastinya bisa kita petik dari pengalaman para pembicara. See you in the next event, GagasAddict!