Kumpul Remaja di Bengkel Penulisan
GagasMedia-Bukuné nampaknya nggak mau ketinggalan untuk ikut memeriahkan Pesta Buku Jakarta 2008 ini. Sederet acara pun menjadi ajang luapan kreatifitas redaksi GagasMedia-Bukuné. GagasMedia-Bukuné nampaknya nggak mau ketinggalan untuk ikut memeriahkan Pesta Buku Jakarta 2008 ini. Sederet acara pun menjadi ajang luapan kreatifitas redaksi GagasMedia-Bukuné.
Salah satu acara andalan GagasMedia-Bukuné pada Pesta Buku Jakarta 2008 ini adalah Bengkel Penulisan Remaja yang diadakan pada hari Kamis, 3 Juli 2008 lalu di Stan Kelompok AgroMedia. Pada kesempatan itu, redaksi GagasMedia-Bukuné menghadirkan empat orang pembicara, yaitu Christian Simamora (penulis buku Macarin Anjing dan Shit Happens, GagasMedia), Dewi Fita (penulis buku The Food Traveler’s Guide, Bukuné), Rizal Khadafi (penulis 28 Hari Mendapatkan Pacar, Bukuné), dan editor mungil GagasMedia, Alit Tisna.
Mereka berempat secara bergantian menjawab pertanyaan pengunjung yang kebanyakan anak muda itu. Sesi pertama dari bengkel penulisan yang mengambil tema “Penulisan Fiksi dan Nonfiksi untuk Buku Remaja” ini cukup mendapatkan perhatian dari para pengunjung Pesta Buku Jakarta.
Menurut Christian, pembaca sekarang itu pintar-pintar. Oleh karena itu, apapun yang kita tulis—baik fiksi atau nonfiksi—haruslah logis. “Mereka menginginkan suatu bacaan yang utuh. Jadi, kalau lo mau bikin novel, riset menjadi hal yang sangat penting. Jangan asal-asalan,” katanya.
Satu hal yang cukup mengejutkan, rata-rata pengunjung yang mengikuti bengkel penulisan ini telah mampu menghasilkan sebuah karya. Pertanyaan yang diajukan pun beragam, seperti cara menggali ide, menyiasati writer’s block, membuat outline, masalah editing dan sebagainya.
Sedangkan pada sesi kedua bengkel penulisan remaja, keempat pembicara itu membahas tentang “Cara Menembus Penerbit.” Menurut mereka, mencari penerbit yang akan menerbitkan naskah yang kita tulis itu ibarat mencari pacar.
Mereka pun membagikan tip & trik menembus penerbitan, seperti menentukan penerbit mana yang akan dituju, cari tahu informasi tentang penerbit itu, melakukan PDKT dengan cara mengirimkan naskah yang kamu buat, menunggu jawabannya, dan yang terpenting, jangan patah semangat kalau naskah kamu ditolak.