Surat Cinta di Hari Rabu
Seperti apa kekuatan yang mampu diungkap sepucuk surat? Bisa jadi sangatlah besar. Bahkan tak jarang, sepucuk surat mampu mengungkap tabir rahasia yang selama ini terpendam.
Mathew, Malcolm, dan Samantha adalah tiga orang anak pasangan Jack dan Laurel Cooper. Setelah beberapa tahun berpisah, akhirnya mereka berkumpul kembali karena A&P—wanita kaya sahabat pasangan Cooper—menemukan pasangan Cooper dalam keadaan tidak bernyawa sambil berpelukan di tempat tidurnya.
Semua orangpun berkumpul di Domus Jefferson—penginapan yang mereka kelola bersama. Ketiga anaknya, para sahabat, dan tentunya Rain—wanita yang dicintai dan mencintai Malcolm. Dalam kesedihan dan kecanggungan, mereka duduk berdampingan. Walau masing-masing orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri, tapi mereka harus mengenyampingkan hal itu.
Jika malam hari tiba, merekapun melepas rindu dengan cara mengingat masa lalu. Tak jarang pula, pada akhirnya obrolan ringan mereka berujung pada perselisihan antara kakak-beradik itu. Namun, ada satu hal yang membuat mereka tetap bersama.
Secara tidak sengaja mereka menemukan banyak sekali kardus yang berisi ratusan—atau bahkan ribuan—surat. Surat-surat itu bukan dari siapa-siapa, melainkan dari Jack untuk Laurel. Surat cinta yang ia tulis setiap hari Rabu sejak mereka dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Awalnya, Mathew, Malcolm, dan Samantha heran melihat tumpukan surat yang banyak itu. Namun, setelah membacanya satu per satu secara acak, mereka justru menemukan banyak hal baru yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Mulai dari perasaan cinta dan sayang sang ayah yang begitu dalam terhadap ibu mereka, kisah-kisah seru saat mereka masih kecil, hingga sebuah cerita yang membuat Malcolm terpuruk saat mengetahuinya.
Hal itu tentu membuat Malcolm sangat kaget. Bahkan ia menuduh Mathew mengetahui rahasia itu, namun sengaja tidak menceritakannya. Sungguh hal itu membuat Malcolm benar-benar merasa dibohongi. Dan, yang membuatnya tidak habis pikir, kenapa ayahnya masih bisa menerima ibunya seperti tidak terjadi apa-apa? Apa yang sebenarnya terjadi saat itu? Pada akhirnya, sanggupkah Malcolm menerima kenyataan yang ada?
Semua itu terangkum dalam novel The Wednesday Letters; Surat Cinta di Hari Rabu yang ditulis oleh Jason F. Wright. Novel yang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia oleh GagasMedia ini merupakan novel yang sangat menyentuh perasaan.
Cerita yang terkandung di dalamnya sarat akan cinta kasih seorang lelaki terhadap isteri, anak, bahkan para sahabatnya. Melalui surat-surat yang ia tulis setiap hari Rabu kepada isterinya, ia membuat siapapun yang membacanya terharu. Di sana terlihat Jack begitu menyayangi, mencintai, dan mengagungi Laurel—seorang isteri yang pengertian, baik, setia, serta pemaaf. Sifat terakhir dari Laurel itulah yang membuat Jack mampu mempertahankan cintanya meski dulu mereka dihadapkan pada masalah yang sangat besar.
So, jika kamu mau tahu arti cinta sejati dan hakikat menerima apa adanya, kamu harus membaca novel ini. Enjoy reading!!!