Pernahkah kamu bertemu seorang perempuan yang tak pernah lelah menyalakan harap di hatinya? Pernahkah kamu memiliki seseorang yang selalu bisa menghapus cerita sedihmu? Pernahkah kamu memiliki masa pahit-manis cinta dan persahabatan? Semua pertanyaan tersebut terangkum dalam novel terbaru dari Winna Efendi yang berjudul Tomodachi.
Pernahkah kamu bertemu seorang perempuan yang tak pernah lelah menyalakan harap di hatinya? Pernahkah kamu memiliki seseorang yang selalu bisa menghapus cerita sedihmu? Pernahkah kamu memiliki masa pahit-manis cinta dan persahabatan? Semua pertanyaan tersebut terangkum dalam novel terbaru dari Winna Efendi yang berjudul Tomodachi.
Acara pre-launch Tomodachi diadakan pada hari Sabtu, 5 Juli 2014 di Otosan, Japanese Restaurant & Suki. Suasana Jepang yang diusung oleh restoran ini sangat pas dengan tema novel Tomodachi yang berlatar sekolah di Jepang ini. Peserta yang datang sekitar 33 orang dan sebelumnya mereka harus melakukan pre-order novel Tomodachi untuk mendapatkan undangan eksklusif makan malam bersama Winna Efendi. Seperti apa keseruannya?
Acara dibuka dengan pembacaan bagian pertama novel Tomodachi oleh peserta. Setelah itu dilanjut membedah novel Tomodachi bersama sang penulis dimulai. Dengan dipandu oleh Michan, Winna menceritakan suka duka saat penulisan novel ini. Tomodachi adalah salah satu seri SCHOOL (Seven Complicated Hours Of Our Life) dari GagasMedia. Winna sebenarnya tidak sengaja membuat Tomodachi ini, karena saat menulis buku sebelumnya, idenya mandek di tengah jalan. Kemudian ia tertarik untuk membuat tema tentang cinta dan persahabatan dengan latar Jepang. Semua itu karena ia menyukai manga (komik Jepang), dan ingin mendeskripsikan kehidupan pahit manisnya cinta ala manga ke dalam novel.
Winna punya alasan tersendiri mengapa judul Tomodachi yang digunakan. Selain “tomodachi” dalam bahasa Jepang artinya teman, kedua tokoh utama yang ada di dalam novel ini pun bernama Tomomi dan Tomomi. Maka judul Tomodachi yang diambil karena dirasa cocok untuk mewakili persahabatan antara Tomomi dan Tomoki. Proses penulisan novel ini terbilang cepat, hanya 2 bulan. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan novel Winna yang berjudul Unforgettable yang memakan waktu hingga 5 tahun.
Setelah sesi bincang-bincang selesai, saatnya sesi tanya jawab dimulai. Sekitar 5 pertanyaan diterima oleh Winna dan dijawab dengan lugas. Pertanyaan yang ditanyakan cukup beragam, mulai dari bagaimana menemukan inspirasi menulis, pernah tidaknya writer’s block, sampai mengapa bukan tema horor yang diangkat. Winna tertawa menjawab pertanyaan terakhir, karena ia mengaku, “kalau tema horor, sih, saya yang takut. Hahaha…”
Sambil menunggu waktunya berbuka puasa, panitia mengocok nama-nama peserta untuk menentukan siapa yang akan membacakan quote favoritnya dari buku-buku karya Winna. Tidak lama setelah itu, tiba saatnya berbuka puasa bersama. Pihak restoran menyediakan ta’jil dan menu makan malam yang siap disantap bersama. Kemudian acara pembacaan quote favorit dilanjutkan kembali sekitar pukul 18:30. Para peserta yang sebelumnya baru saling kenal ini terlihat membaur dan akrab satu sama lain saat pembacaan quote. Beberapa ada yang terlihat senyum malu saat salah satu peserta membacakan quote cinta dari buku Winna. Ternyata pada launching Tomodachi ini, Winna juga membacakan spoiler dari buku selanjutnya yang berjudul Happily Ever After. Penasaran seperti apa? Tunggu saja kabar peluncurannya, ya!
Keseruan acara pre-launch Tomodachi pun ditutup dengan pemberian hadiah untuk pemenang selfie bersama novel Tomodachi. Pemenang mendapatkan paket buku dari GagasMedia. Sebelum pulang, tidak lupa diadakan sesi book signing dan tentu saja foto bersama Winna Efendi. Sampai jumpa di peluncuran buku berikutnya!
Kisah cinta dan persahabatan semasa sekolah dapat kamu temukan dalam buku Tomodachi karya Winna Efendi. Selain cinta dan persahabatan, kamu juga akan menemukan secercah mimpi dan harapan.