Andi F. Yahya
Saat ini berada di Seoul, Korea Selatan, untuk menyelesaikan studi yang sedikit terlupakan karena keasyikan traveling. Baginya, menyusuri sudut-sudut kota, hutan, dan gunung adalah panggilan jiwa, walaupun kini lebih banyak bertapa di laboratorium untuk menulis disertasinya dengan ditemani Wish/Could Fly-nya Roxette.
Penyuka kopi yang terkenal dengan cerita mininya ini, telah menulis buku kumpulan cerita pendek secara keroyokan, yaitu 100 Kata: Kumpulan Cerita 100 Kata (2009), Musim Merah Jambu (2010), dan Empat Musim Cinta (2010, GagasMedia). Selain aktif sebagai kontributor lepas artikel travel untuk majalah, beberapa fotonya dimuat di majalah dan buku, di antaranya Legend of The Dragon (2006) dan Treasure of The Dragon (2007). Jalan-Jalan Korea merupakan tulisan travel guide ketiganya setelah Seoul: Say ‘Hallyu’ to the Old and the New dan Colourful Makassar.
Facebook: Andi F. Yahya
Twitter: @ayhayfa
Andi Fauziah Yahya
The world is a book, and those who do not travel read only a page. – Saint Agustine
Karena tidak ingin dicap hanya membaca satu halaman saja, maka coffeeholic sejati yang terkadang menjadi dosen, penerjemah, pemandu wisata, dan penulis ini rela bolos kuliah untuk mengejar kereta pertama menuju Melbourne atau sekadar menyusuri jalan-jalan sempit di Adelaide. Baginya, kuliah tidak boleh mengganggu waktu liburan! Kamera, iPod, iPhone, dan notebook menjadi penghuni wajib travel bag-nya.
Pengagum William Shakespeare, Robert Frost, dan John Grisham. Beberapa tulisannya pernah dipublikasikan dalam buku kumpulan cerpen: Mimpi Yang Terlarang: Antalogi Cerpen Remaja II (2003), Musim Merah Jambu (2010), dan Empat Musim Cinta (2010, GagasMedia). Jalan-Jalan Korea adalah proyek menulis travel guide keduanya bersama sang kakak setelah artikel Colourful Makassar.
Facebook: Andi Fauziah Yahya
Twitter: @Afyahya