Sudut Rumah yang Perlahan Membiru bukan hanya tentang rasa sakit, tapi juga tentang seseorang yang memiliki keberanian untuk sembuh—meski pelan-pelan, sendirian, dan dalam diam yang nyaris tidak terdengar.
Ini bukan sekadar kumpulan tulisan. Melainkan pengakuan dari seseorang yang dulu suaranya tenggelam, dan kini perlahan menemukan ruangnya sendiri untuk pulang. Suara-suara kecil yang pernah ditelan waktu, akhirnya berani keluar dari persembunyian.
Buku ini tidak hadir menawarkan solusi. Ia tidak hadir untuk menyembuhkan luka, solusi instan atau menyembuhkan luka, melainkan untuk memberi keberanian: keberanian mengakui perih yang tidak pernah dimengerti, menatap realitas tanpa nostalgia palsu, dan berhenti menyalahkan diri atas cinta yang tidak pernah utuh.
Hei, sudahkah kamu mulai menerima bagian paling pahit dari hidupmu?