Hati-hati dengan Kereta Hantu!
Kereta itu layaknya kereta ekonomi biasa. Tidak ada yang membedakan. Namun, hanya terdiri dari empat gerbong dan terdapat gambar bulan sabit dengan pilox di salah satu gerbangnya.
Pertengkaran hebat yang terjadi antara Emily dan Rossa, kakaknya, membuat Emily mengambil keputusan untuk pergi ke rumah tantenya di Bogor. Dengan hati yang sedih bercampur kesal, Emily menyusuri stasiun Manggarai sendirian. Karcis kereta terakhirpun sudah ada dalam genggamannya. Hingga akhirnya, ia menjajakkan kakinya di kereta tersebut.
Di waktu yang berbeda, Rossa begitu kesal dengan segala ocehan Diah, mamanya. Semenjak Emily hilang sesaat setelah menaiki kereta yang akan membawanya ke Bogor, jarak antara Rossa dengan Diah kian terbentang.
Rossa yang tidak tahu kemana hilangnya Emily hanya mampu berusaha sebatas memasang iklan pencarian orang hilang di surat kabar. Hal tersebut membuat Diah makin kesal dengan anak sulungnya itu.
Namun, satu informasi berharga datang dari Tari—sahabat karib Rossa. Kebetulan, teman-teman Tari—Bobby, Peggy, dan Dodi—dekat dengan kegiatan yang berbau mistis. Sayangnya, Rossa tidak percaya dengan hal-hal seperti itu.
Yakin bahwa Emily hilang di kereta hantu, Tari, Bobby, Peggy, dan Dodi pun akhirnya nekat mencoba menaiki kereta hantu tersebut dengan bantuan Ki Anom. Mereka pun berhasil menjalankan misi tersebut, dan sukses kembali ke dunia nyata.
Sayangnya, siapapun yang berhasil lolos dari kereta hantu, tidak akan bertahan hidup. Semua akan mati dengan cara yang aneh dan tidak wajar. Sanggupkah Rossa menemukan Emily? Akankah Tari, Bobby, Peggy, dan Dodi lolos dari maut yang mengejarnya?
Temukan jawabannya dalam novel adaptasi Kereta Hantu Manggarai yang ditulis oleh Billy Homario. Novel terbitan GagasMedia ini bisa dibilang cukup menyeramkan. Adegan-adegan yang terdapat dalam film seolah terasa nyata saat dituangkan ke dalam bentuk novel. Memang, selama ini kabar mengenai kereta hantu tersebut sudah menjadi rahasia umum. Bahkan, ada sebagian orang yang memang pernah mengalaminya. Seolah-olah berada di dalam kereta, tapi nyatanya, ia berjalan menyusuri rel ke tempat yang bukan tujuannya. Boleh percaya, boleh tidak. Semua kembali lagi ke kamu!