Jadi Artis Itu Membosankan!
Kalo kamu pikir jadi artis itu menyenangkan, nggak juga tuh! Terkenal sih terkenal. Tapi, dengan kegiatan yang cukup padat, waktu untuk santai jelas berkurang dong?!
Arletta Dewi memang punya segalanya. Cantik, terkenal, kaya raya, dan masih muda pula. Letta—sapaan akrabnya—adalah seorang artis berusia 16 tahun yang pamornya sedang naik. Banyak orang menganggap Letta sangat beruntung. Tapi, itu kata orang-orang. Tidak bagi Letta sendiri.
Pertama, Marlon—cowok dan juga pasangan Letta dalam sinetron—ketahuan berciuman dengan artis pendatang baru di lokasi syuting. Hal itu membuat Letta merasa sedih karena dikhianati. Padahal, hanya Marlon yang bisa bikin ia tertawa dan melupakan sejenak kejenuhan hidupnya.
Kedua, obsesi Retno—ibunda Letta—yang dulunya nggak kesampaian jadi artis terpaksa ditanggung oleh Letta. Tanpa persetujuannya, Retno menyetujui kontrak untuk satu judul sinetron lagi. Padahal, dua judul sinetron aja udah bikin waktu Letta habis. Ia nggak bisa menikmati kebersamaan dengan Maya, Fira, dan Laras—ketiga sahabatnya. Bahkan, waktu untuk sekolahpun ‘dikorbankan’ oleh jadwal keartisannya.
Ketiga, saat Letta memutuskan untuk liburan di Bandung, salah seorang sahabatnya malah ikut-ikutan mengkhianatinya. Tanpa sepengetahuan Letta, sahabatnya itu mengadakan jumpa fans dan iapun mengeruk keuntungan materi dari jumpa fans dadakan itu.
Letta sedih dan sakit hati. Semua yang dirasakannya begitu menyesakkan. Hingga akhirnya ia bersama Rahmat—supirnya—memutuskan untuk melarikan diri dari kepenatan hidupnya ke luar kota. Selama perjalanan, banyak hal yang dipelajari oleh Letta. Semua itu berkat kesederhanaan dan besarnya rasa syukur Rahmat terhadap kehidupan.
Sayangnya, kepergian Letta dan Rahmat menimbulkan masalah baru. Retno melaporkan ke Polisi bahwa Rahmat telah menculik anak kesayangannya. Nah lho?!
Ribetnya kehidupan Letta bisa kamu simak dalam novel adaptasi terbaru GagasMedia yang berjudul Puber karya Rio Rinaldo. Kehidupan artis yang supersibuk dan penuh dengan ‘sandiwara’ memang terkadang menjemukan. Apalagi untuk anak seusia Letta yang belum genap 17 tahun. Sebagai seorang artis, ia tidak lagi bisa menikmati masa mudanya. Masa SMU yang penuh dengan warna-warni. Hanya karena obsesi sang ibu yang tidak terealisasi bukan berarti anak yang harus menanggung semuanya kan?!