Karya Terbaru Riawani Elyta dengan Cerita yang Lebih Kompleks

Tanya Penulis Riawani Elyta

Riawani Elyta memang dikenal sebagai penulis yang konsisten di genre romance. Kini, Riawani pun hadir dengan buku terbarunya yang berjudul Love Catcher. Berbeda dari novel-novel Riawani sebelumnya, di sini Riawani mengaku menghadirkan cerita yang lebih kompleks.

Nah, daripada penasaran kita intip saja yuk, obrolan singkat GagasMedia bersama Riawani Elyta dalam #TanyaPenulis Love Catcher berikut ini.

Indridwi_: Efek apa yang didapat diri Kakak sendiri ketika selesai menulis cerita ini?

Riawani_elyta: Efeknya macam-macam, khususnya untuk psikis saya. Ada rasa lega luar biasa karena sudah selesai melewati proses nulisnya, rasa haru campur bahagia atas nasib tokoh-tokohnya karena sedikit banyak saya dapat merasakan apa yang mereka rasakan andai kisah ini nyata.

Isabelagayuh: Apa semangat dan konsistensi yang dimiliki Kakak dalam penulisan novel ini sehingga akhirnya dapat terselesaikan dan diterbitkan? Kan biasanya akan ada banyak halangan saat penulisan novel sehingga sulit untuk menyelesaikannya, sementara banyak ide lain yang bermunculan.

Riawani_elyta: Yang saya tanamkan dan kuatkan dalam hati ketika nulisnya. Novel ini harus selesai sebelum saya tergoda nulis yang lain ataupun ada kesibukan lain yang bakal menyita waktu. Karena kalau sudah putus menulis di tengah jalan susah buat mendapatkan feel nulis yang sama dengan saat memulainya, padahal novel romance butuh feel yang kuat dan konsisten dari awal sampai akhir.

Ucok_official: Mbak, apa yang membuat novel ini terasa menarik dan berbeda dari novel-novel Mbak sebelumnya?

Riawani_elyta: Novel ini penceritaannya lebih lincah dari novel-novel saya sebelumnya yang umumnya beritme tenang, karakter tokoh-tokohnya juga lebih kuat, dan jalinan premisnya lebih kokoh sekaligus kompleks.

Tiny_shen: Apa inspirasi Kakak dalam menulis novel ini? Dan suka duka dalam menulis novel ini apa?

Riawani_elyta: Saya terinspirasi dari seorang teman yang berbisnis cokelat praline, saya juga terinspirasi dari pahitnya pengalaman saudara saya yang ditinggal kawin padahal sudah persiapan nikah dan terinspirasi dari novel romance saya sebelumnya, Hati Memilih. Suka dukanya cukup banyak. Salah satunya saya harus mengulang menulis setelah novel ini jadi sekitar 100 hal karena saya merasa kurang sreg dengan gaya menulis saya, saya juga harus menunggu 3 tahun sampai novel ini terbit, dll.

 

Nandia_ann: Hallo, Kak salam kenal. Ada beberapa hal yang mau aku tanyakan. Pertama, berapa lama sih Kak waktu yang diperlukan untuk menulis novel ini? Terus bagaimana perasaaan Kakak pas tahu novel ini akhirnya bisa terbit? Dan terakhir dari sekian banyak tokoh dalam novel Love Catcher ini, mana sih karakter tokoh yang menurut Kakak paling sulit ditulis? Dan mana yang menjadi favorit.

Riawani_elyta: 5 bulan kurang lebih. Senang banget karena nunggu terbitnya lama. Yang paling sulit karakter Tante Sophie. Yang favorit sudah saya jawab di pertanyaan @nidahani_.

Nisa_minoz01: Kak ceritain sedikit kesulitan apa yang dihadapi dalam menulis cerita ini dan pada bagian mana dalam cerita Love Catcher yang membuat Kakak kesulitan?

Riawani_elyta: Kesulitannya saat memikirkan jalinan plot yang harus benar-benar kuat jangan sampai bolong dan memikirkan twist ending yang mampu memberikan efek surprise.

Laily.fitriani.sudjono: Assalamualaikum, Kak novel ini selesai berapa tahun? Barangkali butuh waktu yang lama ya Kak? Lalu ide kreatif dalam mengembangkan cerita di setiap bab bagaimana?

Riawani_elyta: Waalaikumsalam. Selesai dalam 5 bulan. Saya buat kerangkanya dulu tapi ide-ide baru muncul sendiri saat nulisnya. Saya ikuti saja ke mana ide-ide baru itu membawa saya, namun tetap saya jaga agar tidak lari dari kerangka dasarnya.

 

Farinapratiwi99: Menurut Kakak, cerita yang bergenre apa sih yang sulit/cukup menantang buat Kakak tulis? Dan bagaiamana cara Kakak membuat tokoh dalam cerita Kakak seakan-akan terasa ‘hidup’ dan mampu membuat pembaca berimajinasi “ini nyata nggak sih?” Dan well yang namanya jadi penulis itu pasti ada suka dan dukanya kan yah, dan yang paling parah nih, banyak penulis yang telah dicopas karyanya sama pihak yang tidak bertanggung jawab. Apakah Kakak juga pernah mengalami hal demikian? Bagaimana cara Kakak menyikapi semua permasalahan itu?

Riawani_elyta: 1. Genre misteri/thriller. 2. Saya bayangin saya jadi tokohnya or lawan bicara tokohnya dan saya berusaha merasakan kalau saya mengalami apa yang terjadi sama tokohnya. Biasanya sampai saya juga bisa merasakan emosi yang sama dengan emosi si tokoh (sedih, marah, kecewa dll). 3. Pernah. Parahnya lagi malah yang plagiat mengancam saya. Untung takdir tetep berpihak pada kebenaran. 4. Kalau bosan/lelah saya berhenti sejenak sambil mengisi ‘bahan bakar’ lagi supaya kembali semangat. Misalnya banyak baca buku.

Hairiyanti: Kak, tokoh Azizi ini kan pernah muncul di novel Kak Lyta yang lain. Tertarik menovelkan tokoh lainnya gak di novel Love Catcher ini? Misal Lintang, Ghea, Gary atau Mirza.

Riawani_elyta: Yang manggil-manggil untuk dinovelkan sepertinya si Mirza, tapi belum tahu mau dibuat cerita yang bagaimana.

Dradikta: Hal istimewa apa yang ada di novel #LoveCather selain pertemuan Gaby dan Zee? Satu lagi covernya indah Kak, saya suka.

Riawani_elyta: Yang istimewa menurut saya jalinan plotnya, khususnya yang memerangkap Gaby dalam dilema. Dari situ pembaca bisa dapat inspirasi solusi jika ketemu problem serupa. Dan Gaby ini juga istimewa karena karakternya unik, dia wanita kuat, agak ngotot tapi juga sekaligus rela mengalah, mirip saya jugalah. Terima kasih.

Wordsnpages_melani3: Saya sudah baca beberapa karya Mbak, baik novel, cerpen, maupun nonfiksi. Yang saya suka, Mbak Riawani ini selalu menonjolkan pesan moral dan beberapa novel dengan mengangkat setting kota asal, Batam. Sebagai pembaca ‘lama’ karya Mbak, apa yang menurut Mbak menjadi nilai unik dan plus dari novel baru ini dibanding novel lain yang sudah terbit, sehingga saya wajib baca? Kapan juga bikin proyek novel duet lagi? Dan btw, saya fans The Coffee Memory 🙂 Terima kasih.

Riawani_elyta: Terima kasiih sudah ngefans #thecoffeememory dan sudah baca karya-karya saya yang lain. Jawaban sejenis sudah ada di komen untuk @agusher19 wajib baca karena nurut saya pesan moral novel ini cukup penting. Mengingatkan kita tentang pentingnya ridho orangtua atas perjalanan hidup kita. Juga agar kekecewaan hidup gak bikin kita lemah, justru termotivasi untuk bangkit. Belum ada rencana sih mau nulis duet lagi.

Deto_khan: Selamat atas diterbitkannya buku #LoveCatcher semoga bisa diterima oleh pembaca di Indonesia. Saya ingin bertanya, hehehe… Seberapa besar keterlibatan Kakak saat proses penerbitan buku ini. Sebelum proses cetak, pasti diseleksi oleh editor dan terkadang akan ada pemangkasan/pemotongan cerita. Apakah Kakak pernah merasa sebal, karena dengan memangkas cerita, terkadang berpengaruh terhadap cerita yang Kakak buat. Apakah Kakak akan berdebat dengan editor, atau hanya ikut begitu saja dengan keputusan editor yang kadang Kakak kurang setuju?

Riawani_elyta: Terima kasih. Penulis terlibat dalam proses penyuntingan. Penulis seyogyanya harus mengikuti saran editor untuk merevisi, tapi jika ada yang tetap ingin dipertahankan penulis ya didiskusikan dengan editor dengan komunikasi yang baik.

Seru, kan, hasil obrolannya? So, bagi kamu yang belum baca Love Catcher karya Riawani Elyta, langsung saja beli bukunya di toko buku terdekat atau unduh ebook-nya di Play Store ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RACUN SANGGA