Memiliki hobi menulis sejak kecil membuat seorang Cyndi Dianing Ratri terpacu untuk menjadi seorang penulis. Berkat doa dan usahanya, kini Cyndi pun sukses “melahirkan” karya perdananya yang berjudul My Other Half.
Memiliki hobi menulis sejak kecil membuat seorang Cyndi Dianing Ratri terpacu untuk menjadi seorang penulis. Berkat doa dan usahanya, kini Cyndi pun sukses “melahirkan” karya perdananya yang berjudul My Other Half.
Cyndi yang aktif di ask.fm mempunyai begitu banyak cerita menarik di balik pembuatan novelnya ini. Beberapa di antaranya terangkum dalam pertanyaan-pertanyaan berikut. Yuk, kita simak ceritanya. Siapa tahu pertanyaanmu terjawab di sini.
@ivedvedi: Berapa lama waktu yang dibutuhkan Kak Cyndi untuk menyelesaikan novel My Other Half?
Waktu yang saya butuhkan untuk menyelesaikan naskah My Other Half (MOH) sejak pembuatan naskah kotor hingga revisi akhir adalah 6 bulan.
Dan selama ini, banyak yang mengatakan bahwa proses pembuatan novel saya cukup cepat. Bagi saya hal itu didukung oleh segenap Tim GagasMedia, khususnya editor saya, Mbak Rara, dan segenap keluarga yang tidak pernah lelah untuk menyemangati.
@Khodijahqurry: Apa yang memotivasi kakak untuk menulis novel My Other Half? Adakah pengalaman pribadi kakak yang ditulis di novel My Other Half?
Motivasi saya dalam menulis buku MOH adalah memberikan bacaan yang penuh pesan memotivasi dalam bentuk novel. Setiap tokoh dalam cerita MOH mempunyai cerita hidup yang berbeda dan unik. Namun, tetap sarat akan pesan yang membangun. Bagaimana tokoh saat menyikapi kehilangan, membangkitkan harapan di dalam keputusasaan, serta melanjutkan hidup dalam setiap kemungkinan.
@indri77_sk: Kak Cyndi kenapa sih judulnya pakai bahasa Inggris? Terus gambar atau simbol dalam cover itu melambangkan apa?
Kenapa berbahasa Inggris? Uum, mungkin agar lebih tidak terkesan berat dan lebih universal. Lagi pula, judulnya sangat menarik dan disukai oleh banyak orang. Kami juga mencari judul yang sesuai dengan isi cerita.
Mengenai cover, kalau menurutku, gambar pohon dengan dua sisi yang berbeda, menandakan bahwa setiap orang memiliki dua sisi kehidupan. Ada sisi bahagia dan duka. Serta mewakili arti My Other Half, sebagai pasangan jiwa. Langit berwarna cerah pun menandakan in the end of the day, everything will be just fine, as bright as the day with clouds and sun. No matter how dark your day was. Warna cerah juga dibuat menggunakan efek cat air agar lebih menarik dan fresh, sesuai dengn target pembaca, dewasa muda dan remaja.
@kysmpnvii: menurut kakak, apa sih hal yang menarik dari novel My Other Half ini?
Banyak kejadian dalam buku MOH yang merupakan peristiwa nyata yang banyak orang alami saat ini. Tentang dikhianati, merelakan kebahagiaan untuk orang lain, kehilangan. Sehingga orang bisa dengan mudah untuk masuk dan terhubung dalam cerita ini saat membacanya.
@duta_anugerah: Kak Cyndi bagaimana cara menemukan imajinasi dan menciptakan setiap karakter dari tokoh yang ditulis dalam My Other Half?
Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Memiliki kakak membuat saya dapat dengan baik membuat karakter Anin dan Dinda. Banyak yang bilang, bahwa karakter Anin sangat mirip dengan saya. Karena sejujurnya memang saya banyak berkaca pada diri sendiri saat membuat karakternya. Lalu, untuk yang lainnya, beberapa cerita-cerita teman-teman dalam media social ask.fm membantu saya untuk berimajinasi dalam menciptakan tokoh-tokoh MOH. Intinya adalah banyak membaca banyak buku sebagai bahan referensi, dan mencari tahu kepribadian orang-orang sekitar untuk mendapatkan inspirasi.
@RMP2982: Kak Cyndi ada kejadian paling diingat nggak selama pembuatan buku My Other Half?
Ada! Yaitu saya menangis bombay saat menulis bagian catatan harian Anin sebelum dia meninggal. Butuh waktu satu jam untuk kembali tenang dan dapat menulis lagi. Sepertinya, saya tenggelam terlalu dalam terhadap kisahnya. Ditambah, lagu-lagu Yiruma sangat membangun mood kelabu.
@falfanyfitri: Kak Cyndi punya mimpi jadi seorang penulis. Itu terwujud dengan terbitnya My Other Half. Harapan kakak selanjutnya?
Saya adalah pemimpi. Bisa dibilang, saya sangat punya banyak mimpi. Alhamdulillah, satu per satu mimpi saya menjadi nyata. Allah memberikan kemudahan di tiap jalannya sehingga saya semakin percaya, bahwa kebahagiaan ini bukan saja hanya milik saya. Suatu hari nanti, saya ingin membangun sebuah yayasan yang dapat menyalurkan bantuan tepat guna kepada mereka yang membutuhkan. Karena saya percaya sebuah pesan yang diberikan paman saya dulu, bahwa kita semua adalah manusia bersayap sebelah. Hanya dengan saling bergandeng tangan dan membantu, kita semua dapat terbang. Maka, jadilah sayap sebelah itu. dengan membantu sesama dan setidaknya mengurangkan bebannya.
@kysmpnvii: Kak Cyndi apa dan siapa sih yang menjadi inspirasi kakak saat menulis?
Setiap orang yang saya temui, lihat, dan kenal adalah inspirasi saya. Setiap orang punya cerita hidup yang berbeda. Mulai dari cerita yang mereka sampaikan langsung, atau bahkan yang saya amati.
@ciciaw_: Kak Cyndi, bagaimana cara menemukan kata yang tepat untuk perasaan kita yang ingin kita tulis dengan baik?
Dengan menulis dan membaca sebanyak-banyaknya. Menulis itu menyenangkan! Ada ratusan dan ribuan kosakata yang kita punya. Dengan menulis sebanyak-banyaknya, apa yang kau rasa saat itu, kau akan menemukan kata yang pas. Contohnya saja bahagia. Kata-kata yang serupa adalah tertawa, cinta, salah tingkah, harapan. Coba satukan kata-kata tadi mengikuti perasaanmu, akan menjadi; “Bahagia itu ternyata tak perlu menjadi kaya. Tertawa bersama seseorang yang kau cinta saja, rasanya begitu menyenangkan hingga membuatku salah tingkah”.
Ayo, menulis! ☺
@Wiwik0395: Kak Cyndi perpisahan sudah pasti terjadi, tapi kenapa saat perpisahan itu terjadi masih saja rasanya sakit?
Karena tidak pernah ada orang yang siap untuk kehilangan. Jika seseorang terlihat tegar, mungkin ia sedang berpura-pura, terpaksa, atau bahkan memang sudah berhasil melupakan.
Penasaran dengan kisah Anin dan Dinda di My Other Half? Buku My Other Half sudah bisa GagasAddict dapatkan di toko-toko buku terdekat. Tersedia juga e-book-nya di Goole Book.
