Setelah kamu memahami tentang Plot, kini saatnya kamu mengetahui tentang Karakter. Karakter merupakan tahapan kedua dari tema ‘Apa Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memutuskan Menulis Fiksi’. Berikut adalah penjabarannya.
KARAKTER
- Fiksi yang bagus memiliki tokoh-tokoh yang karakternya mudah diidentifikasi pembaca. Misalnya, di novel You Belong to Me (Johanna Lindsey), semua pembaca cenderung setuju kalau tokoh Alexandra itu disebut ‘tomboy dan sangat kasar’. Dan, tokoh Vasili ‘alpha male dan playboy kelas berat’. Setiap tindak tanduk tokoh, cara berbicara, style pakaian, hobi, pekerjaan, dan bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah konsisten mengikuti identifikasi itu.
- Tokoh-tokoh utama sebaiknya diperkenalkan di awal cerita. Semakin sering si tokoh muncul, dan semakin konsisten karakternya, akan membuat pembaca akrab dengannya. Dan, biasakan mendeskripsikan karakter tokoh sebelum setting. Lebih baik lagi kalau kamu menjelaskan setting dari sudut pandang si tokoh—jadinya jauh lebih personal.
- Protagonis dan antagonis nggak melulu harus hitam/putih. Tokoh utama yang terlalu sempurna itu membosankan. Biarkan pembaca yang memutuskan apa tokoh-tokoh di novelmu layak dicintai atau malah dibenci. Tugasmu sebagai penulis hanyalah membuat tokoh berkarakter kuat dan menjaga konsistensinya.
- Emosi tokoh sebaiknya ditunjukkan dari sikapnya. Ya, ya, kadang-kadang memang ada saja fiksi bagus yang emosi tokohnya malah dinarasikan pembaca. Tapi biasanya, teknik ini di-back up dengan kemampuan narasi yang kuat dan analisis situasi yang detail. Dan, ya, gaya menulis juga berpengaruh kuat dalam hal ini.