JIwaku dirundung beban yang tak terucapkan
rasa yang terpendam berkecamuk dalam dada
jiwaku berlari mencari pelipur di tengah keraguan
dalam temaram yang suram dan kelam.
Aku tak pernah membayangkan sebuah dunia
yang tanpa kamu, juga perpisahan yang tak terelakkan
menyisakan luka yang entah kapan akan sembuh.
Namun, sedemikian keras pun aku berusaha mencegah, tujuanmu memang sekadar singgah bukan mendampingiku dengan sungguh.
Mereka pun, yang katanya paling mengenalku, tak memahamiku kala aku terjerembap di titik nadir. Lalu aku menyadari, yang kubutuhkan bukanlah kamu atau mereka, melainkan ruang aku memeluk diri sendri.
Sejenak untuk Sendiri adalah kumpulan tulisan Hanin Dhiya yang dipersembahkan untuk kamu yang tengah patah hati, merasa sendiri, berusaha mengikhlaskan masa lalu, berdamai dengan kenyataan, dan perasaan-perasaan yang tak tersampaikan.