Penerbit GagasMedia menerbitkan 7 buku dalam format braille. Tujuh buku itu terdiri dari 6 novel dan satu kumpulan prosa. Yaitu, "Cintapucino" karya Icha Rahmanti, "Ungu Violet" karya Miranda, "Realita, Cinta, dan Rock n Roll" karya FX Rudy Gunawan, &quolibrt; Filosofi Kopi" karya Dewi Lestari, "Brownies" karya Fira Basuki, "Jomblo" karya Adithya Mulia, dan "Test Pack" karya Ninit Yunita.
Direncanakan, ketujuh buku braille itu akan diluncurkan pada 6 April 2006, pukul 15.00 WIB, di library@senayan-Perpustakaan Pendidikan Nasional, Gedung A Depdiknas Senayan, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta. Dalam acara itu, selain akan memamerkan novel-novel berformat braille, juga akan digelar talkshow dan pembacaan petikan novel braille oleh kawan-kawan tunanetra. Dewi Lestari, yang direncanakan hadir pada acara tersebut, juga akan didaulat untuk bernyanyi.
***
KEGIATAN perdana ini dilaksanakan dalam rangka kampanye program "Dengan Jari Aku Melihat Dunia, Dengan Jari Kita Bergandeng Tangan” yang mengajak masyarakat untuk mendekatkan dan menautkan jari, bergandengan, melihat, dan membangun dunia menjadi lebih baik, dipelopori oleh GagasMedia, Yayasan Mitra Netra, Forum Indonesia Membaca, dan Perpustakaan Pendidikan Nasional. Dalam pelaksanaannya mengajak para pihak yang terlibat di dunia perbukuan, khususnya para pengarang untuk memberikan izin naskah/buku yang telah diterbitkannya, diterbitkan juga dalam format buku braille atau audio bagi tunanetra.
Penerbitan buku braille ini merupakan program kerjasama pertama kalinya Yayasan Mitra Netra dengan penerbit, dalam hal ini GagasMedia -sebuah penerbit buku-buku populer; mulai dari novel, humor, sampai gaya hidup. GagasMedia yang bernaung di bawah AgroMedia Group ini juga bekerja sama dengan organisasi-organisasi non-profit untuk menerbitkan bacaan yang membahas persoalan sosial dan politik. Selain GagasMedia, AgroMedia Group juga menaungi beberapa penerbit lain, di antaranya AgroMedia, KawanPustaka, WahyuMedia, QultumMedia, TransMedia, dan MediaKita.
Yayasan Mitra Netra (YMN) adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan tunanetra. Sebuah institusi non komersial yang memiliki visi mengembangkan dan menyediakan bahan bacaan bagi tunanetra di Indonesia. Sejak awal berdirinya, lembaga ini secara konsisten melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif untuk memberikan kesempatan yang sama bagi tunanetra dalam mendaptkan informasi, termasuk informasi melalui buku.
Kerja sama ini juga melibatkan Forum Indonesia Membaca, sebuah LSM yang berupaya memperbanyak akses informasi, memfasilitasi, dan membuka ruang partisipasi seluas-luasnya kepada masyarakat dalam penguatan budaya baca. Sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menguak kecintaan akan ilmu pengetahuan, seni, dan nilai-nilai kemanusiaan, forum ini mensosialisasikan aktivitas membaca dan menulis di tingkat lokal (local literacy) serta mendukung tumbuhnya perpustakaan-perpustakaan komunitas (community libraries).
Dalam pelaksanaan kampanye ini, juga melibatkan Perpustakaan Pendidikan Nasional, sebuah perpustakaan umum di bawah Departemen Pendidikan Nasional yang selama ini sebagai pusat belajar masyarakat (Community Learning Center), mendukung berbagai aktivitas literasi berbagai kelompok masyarakat dengan menyediakan bahan referens dan ruang aktivitas.
***
UPAYA untuk menerbitkan buku-buku dalam format braille merupakan bagian dari program YMN yang disebut "Seribu Buku untuk Tunanetra". Program yang mulai dicanangkan pada tahun 2005 ini adalah langkah YMN untuk menjawab kurangnya bacaan bagi penyandang tunanetra, dengan melibatkan partisipasi masyarakat luas. Di tengah perkembangan industri perbukuan di Indonesia saat ini, jumlah buku berformat braille memang sangat kurang. Program "Dengan Jari Aku Melihat Dunia, Dengan Jari Kita Bergandeng Tangan” di dunia penerbitan Indonesia adalah program yang mendukung terlaksananya “Seribu Buku untuk Tunanetra”.
"Seringkali saya merasa sedih jika teman-teman mendiskusikan sebuah buku populer sedangkan saya hanya tahu judul bukunya saja. Terlebih lagi jika buku itu diseminarkan dan diekspos besar-besaran. Saya merasa hidup di dunia lain,"ujar Irwan Dwi Kustanto, Wakil Direktur Eksekutif YMN, menggarisbawahi betapa terkucilnya tunanetra di tengah maraknya industri penerbitan buku saat ini. Ini pula yang mendorong program "Seribu Buku untuk Tunanetra" tersebut.
Saat ini, baru penerbit GagasMedia, yang secara resmi memberikan dukungan terhadap program YMN ini melalui program bersama "Dengan Jari Aku Melihat Dunia, Dengan Jari Kita Bergandeng Tangan". Direktur GagasMedia, FX. Rudy Gunawan, berharap langkah yang diambil Gagas ini dapat menjadi stimulus bagi para penerbit dan penulis lain untuk bersama-sama berbagi dan bergandeng tangan dalam program ini. Wien Muldian, salah seorang penggerak Forum Indonesia Membaca optimis bila wacana ini telah terbangun di masyarakat, khususnya di kalangan dunia penerbitan, teman-teman tunanetra akan sangat terbantu mendapat akses bacaan yang bermutu. “Apalagi bila pengarang dan media massa mendukung penuh kerja bersama ini,” ujar Wien, yang juga menjabat manajer library@senayan ini.
Penerbitan ketujuh buku braille ini bersifat non-komersial. Para penulis ketujuh buku tersebut tidak meminta bayaran royalti atas penerbitan buku-buku mereka dalam format braille. GagasMedia yang pada awalnya dihubungi Yayasan Mitra Netra melalui Miranda, penulis novel adaptasi UnguViolet, memberikan dukungan dengan menghimpun penulis-penulisnya untuk memberikan izin penerbitan karya mereka ke dalam bentuk braille.
"Bagaimanapun Gagas menyadari, bahwa copyrights sepenuhnya adalah hak penulis. Karena itu kami mencoba menjembatani komunikasi antara YMN dan para penulis GagasMedia berkaitan dengan penerbitan buku mereka dalam format braille," papar Rudy Gunawan.
***
BAGI para penulis yang tertarik untuk menyumbangkan naskah/bukunya melalui program "Dengan Jari Aku Melihat Dunia, Dengan Jari Kita Bergandeng Tangan” dapat menghubungi Forum Indonesia Membaca dengan mengirim email ke: indonesiamembaca@yahoo.com atau mengontak redaksi GagasMedia di email: gagasmedia@cbn.net.id. Bagi masyarakat yang ingin bergabung menjadi relawan program “Seribu Buku untuk Tunanetra”, dipersilakan untuk mengunjungi situs web Yayasan Mitra Netra di www.mitranetra.or.id/ebook