Kejadian-kejadian aneh mulai muncul di SMU Alexius. Pak Mamat, penjaga sekolah itu, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba memaku telapak tangannya sendiri. Bu Tina, guru agama, tiba-tiba saja kehilangan suaranya saat mengajar, dan Suster Clementine diserempet mobil di depan sekolah hingga tulang kakinya retak.
Namun, kejadian aneh tersebut hanya disadari oleh beberapa murid sekolah itu, Kevin, Ronal, Revan, Tania dan Feby. Bahkan Ronal, anak salah seorang pengusaha diskotik di Jakarta, bisa melihat adanya penampakan.
Kian hari, suasana di SMU Alexius makin mencekam saja. Hal itu ditandai dengan banyaknya penampakan yang dilakukan oleh para penghuni ghaib di sekolah tersebut dalam wujud yang mengerikan. Mulai dari penampakan Pak Nardiman, mantan satpam sekolah yang berkeliaran dengan kepala nyaris putus, anak kecil yang sering berlarian dengan wajah hancur karena terbakar, hingga kehadiran kepala wanita tanpa badan.
Di saat bersamaan, ada tiga anak baru kelas XI dari Manado yang berperilaku aneh—Loura, Miki, dan Dewo. Loura memiliki the Satanic Bible yang selalu dibawanya di tas. Sedangkan Miki memiliki kekuatan untuk menghipnotis orang lain. Hal itu pernah dibuktikan oleh Tania, yang secara kebetulan melihat Miki meminta uang kembalian dari penjaga kantin padahal dia sama sekali tidak memberikan uang tersebut.
Kejadian aneh lainnya adalah hadirnya suster Theresia dalam mimpi Pak Mamat sambil berkata “Jangan biarkan mereka menguasai murid-muridku! Jangan biarkan mereka berkumpul di sini”. Namun sayang, sebelum kelima murid yang merasakan kejadian aneh itu mengorek keterangan lebih lengkap dari Pak Mamat, penjaga sekolah itu sudah meninggal dunia secara mendadak.
Kevin, Ronal, Revan, Tania, dan Feby mencoba menyelidiki kejadian misterius yang terjadi di sekolah mereka. Meski mereka mendapatkan berbagai macam ancaman, namun misteri tersebut harus terpecahkan. Kalau tidak, murid-murid di sekolah mereka akan hancur.
Membaca novel Misteri Gereja Setan karya Antonius Andrie yang diterbitkan GagasMedia ini mengingatkan kita pada kejadian nyata yang terjadi di San Fransisco, Amerika Serikat.
Sejarah mengenai Gereja Setan (GS) ini memang pernah ada. Adalah Anton Szandor La Vey yang kali pertama mendirikannya pada tanggal 30 April 1966 di San Fransisco. Layaknya kepercayaan-kepercayaan lain, GS juga memiliki buku panduan bagi pengikutnya, yakni the Satanic Bible.
Dalam novelnya itu, Antonius mencoba mengungkapkan misteri di balik sejarah gereja setan. Mulai dari cara mereka mencari pengikut GS, hingga ritual-ritual yang kerap dilakukan para pengikut GS. Namun, satu hal yang bisa diambil dari novel ini adalah sesuatu yang betentangan dengan keyakinan, pasti masih bisa dikalahkan dengan konsistensi kita terhadap Yang Maha Kuasa.