Langi dan Bulan adalah dua perempuan dengan orientasi pribadi yang berbeda. Meski sama-sama perempuan pekerja keras, tapi pemikiran mereka akan cinta—atau lebih tepatnya seks—sangatlah bertolak belakang.
“Barang kali aku memang binatang. Kubiarkan hasratku tumbuh, lalu mengembang. Kubebaskan ia bergerak semaunya, memerintah tubuh untuk patuh. Dan tertebarlah aroma berahi ke segenap penjuru bumi. Aku pusaran arus yang kuat menarik para pejantan. Mereka berdatangan hampir serempak, menyediakan diri dilumat arus kuat itu. Bersedia mati berkali-kali bersamaku”. (Langi, 31)
Itulah Langi, seorang perempuan yang bekerja sebagi produser sebuah variety show yang berjudul TELEFREAK. Dalam tubuh Langi tertanam kekuatan libido yang begitu besar, sehingga setiap laki-laki ataupun perempuan yang memiliki kelebihan gen lelakinya bisa merasakan kekuatan tersebut. Karena itu, Langi bisa berhubungan dengan lebih dari satu lelaki di satu waktu. Ia cenderung membebaskan hasrat seksualitasnya terhadap setiap lelaki yang ia suka dan menyukainya.
Dia pun bisa mencintai dua lelaki dengan kadar yang sama. Seperti cintanya terhadap La Iga, Tantra, Irgi ataupun “Pak Jaga”—pemilik kos tempat Langi tinggal. Langi percaya, cinta sejati itu seperti hologram. Tidak bisa dibagi, tapi dikali, digandakan, karena itu kadarnya tetap sama.
Lain halnya dengan Bulan. Ia merupakan tipe perempuan yang memiliki hasrat seksualitas tinggi. Namun, ia hanya bisa berhubungan dengan satu lelaki di satu waktu. Ia juga seorang perempuan yang sangat peduli dengan kajian gender. Bahkan, ia sempat mengadakan penelitian tentang gender dan memunculkan hipotesis kontroversial yang jelas-jelas ditolak oleh Pusat Kajian Gender di almamaternya.
Bulan pun akhirnya harus membiayai sendiri penelitian tersebut. Hingga akhirnya ia bekerja di sebuah perusahaan production house program TV dan iklan, Future Production. Di perusahaan tersebut, ada seorang lelaki bernama Panca yang sangat menyukainya.
Walau pada awalnya Bulan tidak menggubris perasaan lelaki yang menjadi atasannya itu, namun akhirnya rasa ingin bereksperimen pun muncul di pikiran Bulan. “Berpacaran dengan suami orang. Hm…, bagaimana ya, rasanya? Penasaran saya menggejala. Saya begitu antusias pada hal-hal baru yang menarik minat. Berhubungan dengan seorang suami sekaligus bapak adalah hal yang belum pernah saya alami. Dunia baru yang belum pernah saya jajahi. Pengetahuan baru dalam kehidupan saya. Kenapa tidak dicoba sekarang? Meski merasa jail, saya pikir ini perlu.” (Bulan, 24)
Namun, betapa terkejutnya Bulan ketika seorang paranormal mengatakan bahwa orang yang selama ini menjadi kekasihnya itu adalah orang gila. Sebenarnya, ada hubungan apa antara Bulan dan Langi? Kejadian apa yang menimpa mereka dan siapakah mahluk asing yang mengintai dan berdiri di antara mereka berdua? Lalu, siapa pula lelaki yang tergila-gila pada rasa sakit? Apa hubungannya dengan mereka?
Semua itu terangkum dalam novel 69 Berkubang Liang karya Henny Purnama Sari yang diterbitkan oleh GagasMedia. Saat kamu membuka novel ini, kamu bakal nemuin sesuatu yang berbeda dari novel-novel lainnya. Ada unsur film di dalam novel ini. Kalau kamu lihat gambar-gambar yang terdapat dalam novel tersebut, jangan sekali-kali menganggap itu sebagai ilustrasi biasa. Gambar-gambar tersebut merupakan bagian dari cerita yang kalau dihilangkan akan memengaruhi unsur ceritanya. Itu aja? Ya jelas nggak dong. Di bagian depan, Henny sengaja memasukan unsur iklan televisi yang berupa storyboard.
Hal unik lainnya adalah pemilihan judul yang cukup fantastis. Menurut Henny, 69 itu sendiri bentuk yang setara, sirkuler, dan dinamis, seperti mahluk yang berpasangan di alam semesta ini. Sedangkan Berkubang Liang merupakan inti dari cerita novel ini, di mana tokohnya adalah perempuan. “Jadi, dalam novel ini pembaca di kelilingi oleh liang-liang. Maka jadilah Berkubang Liang,” kata Henny.
Tema yang terdapat dalam novel ini pun beragam. Mulai dari tema spiritual, gender, dan seks. Namun, seks di sini bukan melulu masalah kelamin, tapi juga hubungan antarmanusia yang saling memenuhi, memasukkan dan melengkapi.