Potret Manusia versi Penjaga Konter Handphone

not-so-amazing

not-so-amazingPotret Manusia versi Penjaga Konter Handphone

‘“Tadinya, saya mau menghadiahkan handphone ini untuk anak saya yang berulang tahun besok…. Saya… saya menguras tabungan supaya dia senang, Dek. Sekarang saya harus gimana?” Suara Pak Soni begitu lemas. Bibir gue terkunci, semua kata-kata penghibur gagal gue lontarkan karena gue sudah tahu, saat ini Pak Soni tak akan kembali gembira jika hanya dihibur dengan kata-kata. Dia hanya ingin handphone yang asli, bukan replika, untuk anaknya.

not-so-amazing‘“Tadinya, saya mau menghadiahkan handphone ini untuk anak saya yang berulang tahun besok…. Saya… saya menguras tabungan supaya dia senang, Dek. Sekarang saya harus gimana?” Suara Pak Soni begitu lemas. Bibir gue terkunci, semua kata-kata penghibur gagal gue lontarkan karena gue sudah tahu, saat ini Pak Soni tak akan kembali gembira jika hanya dihibur dengan kata-kata. Dia hanya ingin handphone yang asli, bukan replika, untuk anaknya.’

Penggalan kisah haru di atas merupakan salah satu potret manusia yang sempat terekam oleh Alexander Thian saat menjadi penjaga konter handphone di sebuah mal. Ya, selain menjual handphone, Alex juga memotret manusia melalui berbagai tingkah laku para pelanggan yang datang.

Ada mereka yang butuh tampil mengesankan dengan handphone tercanggih, mereka yang ingin membahagiakan orang terkasih, dan juga mereka yang tertipu (dan menipu).

Semua tingkah laku ini bisa kamu baca dalam buku bertajuk The Not-So-Amazing Life of @aMrazing yang diterbitkan oleh GagasMedia.

Tingkah laku mereka ini nggak hanya bisa membuatmu geleng-geleng kepala, tetapi juga iba, sebal, simpati, terharu, dan tertawa secara bersamaan. Kisah mereka memang benar-benar amazing. Membuat kita semua berkaca dan bertanya, adakah wajah kita di sana?

Penasaran dengan kisahnya? Tunggu apalagi, segera baca kisah-kisah ‘mengejutkan’ itu dan temukan berbagai fakta menarik tentang kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RACUN SANGGA