Sisi Lain Dari Sebuah Kehidupan
Sebagian dari kita mungkin pernah merasakan kesedihan yang mendalam. Rasa kehilangan yang teramat sakit hingga membuat kita merasa bahwa kita orang yang paling tidak beruntung.
Inilah yang dirasakan Damai Priscilla, seorang editor di sebuah penerbitan bernama Codex. Setelah tiga tahun hidup bersama kekasih hatinya, Enrico Stephanus alias Jambrong, Damai merasakan kekecewaan yang teramat dalam.
Bagaimana tidak, Damai melihat dengan pasti bahwa Jambrong ada main dengan Arimbi Pramudhita, seorang feature editor majalah Destination yang novel perdananya sedang diedit oleh Damai. Menangkap basah orang yang dicintai seranjang dengan perempuan lain yang menyebalkan, tentu sangat menyakitkan.
Kejadian itu jelas membuat hati Damai sangat hancur. Namun, di saat hatinya masih merasakan sakit, tiba-tiba ia ditugaskan untuk membukukan kisah seorang guru ‘Sekolah Damai’, Dionysius Alexander. Sekolah ini merupakan sekolah alternatif bagi anak-anak pengungsi di Timor Leste yang berada di camp pengungsian di Timor Barat.
Dengan kehancuran hati, Damai pun pergi ke sekolah tersebut dan ia mengalami banyak hal. Di sana, di Sekolah Damai, lebih banyak lagi cerita tentang hidup yang lebih menyedihkan. Bahkan mungkin, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang baru saja ia alami.
Sanggupkan Damai menata kembali hati dan hidupnya yang telah hancur itu?
Istoria da Paz: Perempuan Dalam Perjalanan karya Okke ‘sepatumerah’ yang diterbitkan GagasMedia ini bukanlah cerita tentang perempuan bernama Damai yang patah hati. Bukan pula cerita tentang Sekolah Damai. Semua ini kisah tentang seorang perempuan yang mengalami perjalanan mengubah sudut pandangnya tentang kehidupan.
