Siapa Berani Menantang Maut?

Siapa Berani Menantang Maut?

Siapa pun akan mati! Itu satu hal yang pasti. Walau kita tidak akan pernah tahu, kapan maut akan menjemput. Namun, apa jadinya jika kita mampu melihat kematian itu sendiri?

Kinar mendapatkan firasat buruk ketika ia dan teman-temannya di SMU Pelita Bangsa akan mengadakan tur ke Puncak. Entah dari mana asalnya, Kinar mendapatkan selembar kertas yang bertuliskan KITA MATI.

Sebelumnya, secara tidak sengaja Kinar bertemu dengan seorang perempuan berwajah buruk dan Kinar pun mendapatkan pengelihatan-pengelihatan yang berisi pertanda buruk. Burung gagak, cahaya putih berkilau, bus terbakar, dan bayangan sekolahnya yang berlumuran darah.

Setelah mendapatkan pengelihatan aneh itu, Kinar pun mencoba untuk menghalangi kepergian semua teman-temannya. Namun, semua orang tidak memercayainya. Mereka malah menganggap Kinar sebagai cewek cupu yang freak.

Hingga akhirnya, semua kejadian yang diucapkan Kinar menjadi nyata. Bus yang berisi teman satu kelasnya terbakar. Semua yang ada di dalam bus tersebut, mati terbakar. Hanya Satyo, Kaka, Ago, Aldy, Tania, Mey, Kinar, dan guru mereka, Pak Irawan yang selamat dari maut.

Semua pun semakin kacau saja. Anggapan bahwa Kinar adalah cewek cupu yang freak, kini pun berubah. Semua siswa di SMU itu bahkan menganggapnya sebagai nenek sihir yang menggunakan ilmu hitam untuk membunuh teman-temannya. Kinar tidak sanggup menghadapi semua tuduhan itu. Tapi di satu sisi Kinar senang, karena Satyo selalu mendukung dan melindunginya.

Apa yang terjadi tidak berhenti sampai di situ saja. Takdir kematian ternyata masih mengintai kesembilan orang yang selamat itu. Diawali dengan kematian Kaka yang ditemukan terjerat syal. Lalu, Pak Irawan yang tertimpa lemari di ruang perpustakaan, dan terakhir Tania yang mati karena terjatuh dari tangga di rumahnya.

Lantas, bagaimana dengan yang lainnya? Sanggupkah mereka menantang takdir kematian? Semua jawaban ini bisa kamu dapatkan dalam novel adaptasi terbaru GagasMedia, Miracle: Menantang Maut yang ditulis oleh Gola Gong.

Membaca novel ini mengingatkan kita akan film luar negeri yang berjudul Final Destination. Secara garis besar, film tersebut menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki kemampuan untuk melihat kejadian mematikan di masa mendatang. Semua orang yang selamat dari kejadian mematikan itu pada akhirnya juga akan menemukan ajalnya. Lantas, bagaimana dengan Miracle?

Dengan penuturan yang cukup menegangkan, Gola Gong mencoba untuk lebih memvisualisasikan srcipt film yang ditulis oleh Anggoro S & Helfi Kardit ini ke dalam bahasa yang lebih membuat kita penasaran saat membacanya. Halaman demi halaman semakin seru dan menegangkan untuk dibaca, layaknya kita menyaksikan filmnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *