Naskah Satu Bulan dari Amerika Serikat

Shita Hapsari—lebih akrab dipanggil Shita—merupakan salah satu pemenang Kompetisi Menulis 7 Deadly Sins. Wanita kelahiran 1981 ini tinggal di Amerika Serikat bersama sang suami sejak 2011. Shita, yang dulunya bekerja sebagai seorang arsitek dan desainer interior, kini memutuskan fokus mengembangkan hobi menulisnya.

Impian menjadi penulis timbul sejak ia masih duduk di bangku SD dan mulai gemar membaca. Kumpulan tulisan pertamanya adalah setumpuk buku diary yang ditulis sejak SD hingga SMP. Shita pertama kali menulis fiksi dalam bentuk cerpen, sewaktu SMP. Oleh karena itu, motivasi utamanya mengikuti Kompetisi Menulis 7 Deadly Sins adalah untuk mendapatkan kontrak penerbitan dan menjadi penulis penerbit GagasMedia. Shita, yang pada awalnya sama sekali tidak menyangka akan keluar sebagai pemenang, merasa sangat bahagia saat tahu naskahnya termasuk sebagai salah satu pemenang kompetisi tersebut.

Pride, atau dosa kesombongan, adalah salah satu dosa yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dosa mematikan itulah yang diangkat sebagai tema utama dalam naskah yang ditulisnya. Menurutnya, dosa kesombongan memiliki beragam pengaruh pada perilaku manusia. Dimulai dari sikap yang menyebalkan, memandang rendah orang lain, bahkan menjatuhkan orang lain.

Naskah berjudul Dangerously Perfect ini terinspirasi oleh problem klasik yang terjadi kepada teman-temannya, bahkan dialami sendiri oleh Shita. Problem yang tak jauh dari pergumulan wanita yang terobsesi mengejar kesempurnaan—terutama dalam karier, dan juga memiliki kewajiban sebagai seorang istri.

Dangerously Perfect berkisah tentang permasalahan rumah tangga Sasa dan Luluk. Sasa sibuk mendaki kembali jenjang kariernya di kantor setelah mengalami keguguran. Konflik mulai muncul ketika Luluk gelisah memikirkan Sasa yang terlalu sibuk mengejar obsesinya sehingga seperti tidak peduli dengan keharmonisan rumah tangga mereka. Hal tersebut mendorong Luluk, secara diam-diam, berkonsultasi dengan psikolog—yang juga sahabat Luluk—untuk menemukan solusi atas kegundahannya. Sementara Luluk sibuk mencari solusi, Sasa justru sedang repot menyusun taktik untuk menjatuhkan kompetitornya di kantor. Kesibukan dan keangkuhan Sasa lama-kelamaan semakin sering memunculkan perselisihan dengan Luluk. Ketika hubungan mereka berdua merenggang, Sasa justru semakin akrab dengan salah seorang lelaki yang adalah pegawai baru di kantornya. Dihadapkan dengan kenyataan tersebut, Sasa harus memilih mana yang terpenting untuk hidupnya: cinta atau obsesi pada kesempurnaan.

Melalui kisah ini, penulis ingin menyampaikan bahwa tidak ada manusia yang seratus persen jahat ataupun seratus persen suci. Tokoh antagonis pun sangat mungkin memiliki hati dan permasalahannya sendiri yang melatarbelakangi perbuatannya. Lewat karakter yang ada dalam Dangerously Perfect, pembaca diajak berpikir tentang prioritas hidup, juga cara menerima kekurangan dan kelebihan orang yang dicintai.

Proses penulisan naskah ini merupakan pengalaman yang seru bagi Shita. Pada awalnya, Shita memutuskan tidak berpartisipasi karena sedang berhalangan menulis ketika kompetisi tersebut diumumkan. Namun, saat GagasMedia memperpanjang tenggat waktu pengiriman naskah, ia merasa diberi kesempatan kedua dan bertekad mengirimkan naskah. Shita memiliki waktu tepat satu bulan untuk menyelesaikan naskahnya, dan punya beberapa hari untuk menyunting. Sebelumnya, waktu tercepatnya menulis novel adalah tiga bulan—sehingga hal tersebut menjadi kesulitan sekaligus tantangan tersendiri bagi Shita. Pada akhirnya, Shita berhasil melewati permasalah tersebut, dengan menargetkan dirinya menulis sejumlah halaman setiap hari, agar jumlah minimal halaman dapat terpenuhi.

Penulis yang terinspirasi oleh Enid Blyton dan Agatha Christie ini merasa memperoleh kehormatan karena bisa bergabung dengan penerbit GagasMedia. Meskipun belum mengumpulkan banyak jam terbang dalam dunia tulis-menulis, Shita membiasakan dirinya secara rutin menulis blog, cerpen, bahkan novel. Oleh karena itu, ia berharap dapat konsisten berkarya dan berkesempatan menerbitkan buku-buku lain bersama GagasMedia. Tentunya, ia juga berharap pembaca dapat terhibur dan terinspirasi oleh kisah yang ditulisnya.