Mei 1998, Indonesia bergejolak. Ribuan elemen mahasiswa datang dari berbagai penjuru daerah menuju satu titik. Dengan berbagai keterbatasan, para mahasiswa ini berjuang untuk menegakkan keadilan. Tak peduli apa yang dihadapi, mereka tetap menggalang semangat dan kebersamaan demi tercetusnya reformasi.
Di antara ketegangan yang berlangsung saat itu, ada sejumput kisah indah, sedih, dan juga mengharukan yang terjadi antara Nalia dan Nino—mahasiswa UGM. Di antara ketegangan antarfakultas, mereka mencoba menjalin kedekatan. Tanpa kata, hanya tatapan dan hati yang bicara, mereka tahu bahwa sebenarnya mereka saling mencinta.
Namun, peristiwa ’98 membuat mereka terpisah. Menggantungkan beribu janji, menggantungkan sejuta harap, dan menggantungkan seuntai perasaan. Seiring bergulirnya waktu, mereka telah berjalan dalam jalurnya masing-masing. Hanya satu yang masih mengikat mereka: sebuah janji untuk kembali suatu saat nanti!
*****
Notasi, sebuah karya dari Morra Quatro, akan mengajakmu untuk menyaksikan serpihan-serpihan sejarah beberapa waktu lalu. Tragedi ’98 mungkin masih menyisakan banyak pertanyaan di benak masyarakat yang mengalaminya. Sebuah masa dimana elemen mahasiswa dan masyarakat berbaur demi sebuah perubahan. Novel terbitan GagasMedia ini tidak hanya membuatmu tergetar membacanya. Tetapi juga turut merasakan kembali suasana mencekam yang terjadi saat itu. Menegangkan, namun juga mengharukan karena di dalamnya terdapat kisah cinta yang begitu menyentuh hati. Cinta yang setia pada janji, meski terjadi di saat yang kurang tepat.